REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kesebelasan Pelita Bandung Raya mengaku terkendala dengan belum tersedianya lapangan representatif di Kota Bekasi, Jawa Barat, untuk menggelar latihan.
"Tidak adanya lapangan yang kami butuhkan ini menjadi kendala dalam menjaga kestabilan kondisi fisik pemain," kata pelatih PBR Dejan Antonic di Bekasi, Rabu (15/4).
Menurut dia, sejak berpindah markas dari Bandung ke Kota Bekasi, akhir pekan lalu, PBR belum berkesempatan latihan secara efektif di sebuah lapangan sepakbola.
Dejan mengungkapkan lapangan Stadion Patriot di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, masih terkendala dengan aturan sewa pakai stadion yang hingga saat ini masih digodok Pemerintah Kota Bekasi.
"Untuk latihan perdana, tentu baiknya dilakukan di lapangan Stadion Patriot yang nantinya akan menjadi kandang kami saat menjamu tim-tim lawan. Sebagai tim yang baru berpindah ke Kota Bekasi, perlu bagi kami mencoba sambil merasakan lapangan ini," katanya.
Akibat terganjal aturan tersebut, kata Dejan, pihaknya urung menggelar latihan perdana di Stadion Patriot dan memilih untuk berlatih di lapangan fustal Kirana Sport Center, Jalan Cut Meutia, Bekasi Timur.
Namun, dia kembali mengeluh bahwa program latihan yang sudah disusunnya menjadi sulit untuk dijalankan karena terkendala luas lapangan yang berbeda. "Kami ini tim sepak bola, bukan tim futsal," katanya.
Alternatif lainnya adalah lapangan milik TNI di Lapangan Tajimalela, Jalan Siliwangi, Kecamatan Rawalumbu. "Lapangannya jelek, setara seperti untuk menggelar pertandingan antar kampung," katanya. Opsi terakhir yang disodorkan manajemen adalah Lapangan LDII Summarecon, Bekasi Utara.
"Lapangan tersebut memang biasa dipergunakan tim Persipasi berlatih pada musim-musim sebelumnya. Tapi masih ada kendala teknis terkait perizinannya," katanya.
Dejan berharap manajemen bisa segera mencarikan solusi untuk menangani permasalahan ini dalam rangka menghadapi kompetisi.