REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) resmi menyudahi sengkarut dan polemik yang terjadi dalam tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Di tengah berjalannya kongres di Surabaya, Menpora Imam Nahrawi membuat surat keputusan untuk tegas membekukan PSSI. Surat pembekuan PSSI resmi ditandatangani Menpora, Sabtu (17/4).
"Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang pengenaan sanksi administratif berupa kegiatan keolahragaan PSSI tidak diakui," isi dalam penetapan surat keputusan Menpora tersebut, Sabtu (17/4).
Masih dalam keputusan tersebut, artinya, pemerintah juga tidak akan mengakui seluruh kegiatan yang dilakukan PSSI. "Termasuk keputusan hasil Kongres Luar Biasa, tidak memiliki ketetapan hukum," tambah isi surat keputusan tersebut.
Dalam surat yang terdiri dari tujuh poin putusan tersebut, pemerintah tidak akan memberikan pelayanan maupin fasilitasi kepada PSSI. Terpenting, dengan hadirnya surat pembekuan PSSI tersebut. Pemerintah akan mengisi kekosongan PSSI kepada tim yang ditunjuk.
"Pemerintah akan membentuk tim transisi yang mengambil alih hak dan kewenangan PSSI dengan membentuk kepengurusan PSSI sesuai dengan mekanisme dan aturan FIFA," kata Menpora.
Tim Nasional Sepak Bola Indonesia, kemudian akan diambil alih pemerintah bersama KONI dan KOI jelang Sea Games 2015.