REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis Save Our Soccer(SOS) Apung Widadi melihat ada sandiwara dari terpilihnya La Nyalla Mattalitti sebagai ketua umum PSSI. Menurutnya cukup aneh ketika empat orang calon ketua umum tiba-tiba mengundurkan diri dari pencalonan pada saat kongres di Surabaya pada Sabtu (18/4).
Di situ, kata Apung terlihat keinginan untuk memecah suara pemilih karena empat calon dengan pemilik suara terbesar memang ingin mencalonkan La Nyalla sebagai ketua umum PSSI periode 2015-2020.
"Parah sandiwaranya, mereka mundur agar La Nyalla jadi calon tunggal terus aklamasi," kata Apung kepada ROL, kemarin.
Memang menjadi pertanyaan besar, Djohar Arifin dan Joko Driyono mundur tanpa alasan yang jelas. Keduanya cukup mempunyai pendukung dengan jumlah suara besar yang bisa disumbangkan ke La Nyalla Mattaliti. Pertanyaan besar muncul, apa alasan keempat calon ketua umum tersebut mundur saat kongres.
Namun, terpilihnya La Nyalla sebagai ketum PSSI ternyata tidak sah. La Nyalla hanya terpilih menjadi ketum tanpa kursi. Sebab Kemenpora sudah lebih dulu mebekukan PSSI dengan seluruh kegiatan yang dilangsungkannya.