Rabu 22 Apr 2015 09:46 WIB

Zaman Uang Tunai Berakhir 10 Tahun Lagi?

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Mobile financing (ILustrasi)
Foto: Google
Mobile financing (ILustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam the International Journal of Electronic Business menunjukkan manusia hanya akan menggunakan uang tunai kertas atau logam setidaknya dalam rentang 5-10 tahun mendatang.

Transaksi keuangan kemudian akan menggunakan perangkat elektronik mobile, seperti ponsel pintar dan komputer tablet. Key Pousttchi dan Josef Felten dari University of Augsburg dan Jürgen Moormann dari Frankfurt School of Finance & Management, Jerman, menjelaskan bagaimana media dan perangkat mobile semakin banyak digunakan bank.

Selain itu, tekknologi tersebut juga mengarah ke layanan keuangan baru, seperti sistem barter secara online dan mata uang virtual, crowd funding, dan layanan kredit online.

Dilansir dari Science Daily, Rabu (22/4), mengingat bahwa sektor perbankan merupakan salah satu industri pertama yang mengadopsi teknologi informasi, maka segala sesuatu yang berkaitan dengan perencanaan keuangan, sistem kredit, dan anjungan tunai mandiri (ATM) akan memberikan kejutan-kejutan baru ke depannya.

Namun, dalam rangka memahami tren dimasa mendatang, tim melakukan studi Delphi. Ini adalah metodologi peramalan sistematis dan interaktif.

Hasilnya menunjukkan bahwa mobile financing akan terus bertumuh beberapa dekade berikutnya dalam ritel perbankan. Namun, transaksi konvensional masih akan mendominasi setidaknya 5-10 tahun ke depan.

Mengakui terjadinya evolusi keuangan ini mungkin lambat disadari oleh nasabah. Namun, bank tetap akan menyesuaikan era media sosial dan jaringannya.

Studi ini juga menunjukkan bahwa isu-isu kompleks antara perbankan dan nasabah dimasa depan akan tetap ditangani secara langsung, seperti komunikasi pribadi dengan petugas bank. Namun, proses standar akses perbankan akan tetap mengeksplorasi media-media baru.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement