REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kartunis Prancis Renald Luzier menyatakan ia tidak akan lagi menggambar kartun Nabi Muhammad. Padahal sebelumnya, Luz dikenal sebagai pembuat ilustrasi Nabi di sampul depan majalah Charlie Hebdo.
"Dia (Nabi Muhammad]) tidak lagi menarik bagi saya. Aku sudah bosan, sama seperti aku bosan menggambar Sarkozy. Saya tidak akan menghabiskan hidup saya menggambar mereka," kata Luz dalam sebuah wawancara dengan majalah Prancis Inrockuptibles, yang diterbitkan pada Rabu (29/4).
Luz sebelumnya diketahui bertanggung jawab memproduksi gambar sampul depan Charlie Hebdo usai insiden penembakan. Sampul yang digambar Liz menunjukkan kartun Nabi Muhammad menangis memegang "Je suis Charlie" (Saya Charlie).
Pada serangan yang menewaskan 12 orang di kantornya, Luz nyaris terperangkap dalam serangan itu. Namun ia datang terlambat 30 menit karena ketiduran.
"Para teroris tidak menang. Mereka akan menang jika seluruh Prancis terus ketakutan," tambahnya,
Luz juga menuduh Front Nasional sayap kanan berusaha membangkitkan ketakutan yang dibangun dari serangan. Isu pasca serangan berhasil membuat Charlie Hebdo mengumpulkan total 8,9 juta dolar dalam penjualan
Edisi Charlie Hebdo pada 14 Januari tembus lima juta kopi, dan diterjemahkan ke 16 bahasa. Semua hasil dari penjualan edisi itu diberikan kepada Charlie Hebdo dan keluarga korban.