Rabu 06 May 2015 00:13 WIB

Penggagas Lomba Kartun Nabi Didoakan Jadi Pembela Islam

Rep: c93/ Red: Agung Sasongko
 Polisi berjaga di luar Curtis Culwell Center, tempat kontes kartun Nabi Muhammad dihelat Ahad (3/5) waktu AS. Kontes tersebut dihentikan setelah penembakan terjadi luar arena kontes di Dallas, Texas.
Foto: AP
Polisi berjaga di luar Curtis Culwell Center, tempat kontes kartun Nabi Muhammad dihelat Ahad (3/5) waktu AS. Kontes tersebut dihentikan setelah penembakan terjadi luar arena kontes di Dallas, Texas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Parlemen dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dr. Reni Marlinawati mendoakan American Freedom Defense Initiative yang menggelar lomba menggambar kartun Nabi Muhammad SAW masuk Islam. Itu mengingat banyak individu atau pun kelompok yang awalnya membenci Islam tiba-tiba menjadi orang yang mensyiarkanIslam.

 

“Jangan terpancing amarah, kita berdoa saja semoga mereka mendapat hidayah yang asalnya pembenci Islam menjadi pembela Islam,” kata dia kepada ROL, Selasa (05/05).

 

Reni memaparkan, wajar saja Umat islam bereaksi, tetapi harus bisa menghadapi permasalahan ini dengan kepala dingin. Sebab, lanjut dia, Rasulullah pun mengajarkan, ketika orang marah jangan dibalas dengan kemarahan dan ketika orang dzalim jangan dibalas dengan kedzaliman.

 

“Justru kalau kita terpancing dan marah mereka malah akan berpikir, tuh kan benerkan umat Islam marah-marah. Tuh kan bener kan umat Islam emosional,” tambah dia.

 

Sebelumnya, Lomba menggambar kartun Nabi Muhammad SAW diselenggarakan oleh American Freedom Defense Initiative, sebuah organisasi yang secara aktif terus menyebarkan kebencian terhadap Muslim di Amerika Serikat. Acara tersebut dihadiri oleh politikus ternama Belanda, Geert Wilders yang selama ini dikenal sebagai tokoh anti-muslim.

 

Presiden lembaga tersebut, Pamela Geller, mengatakan kegiatan yang diadakannya bertujuan kebebasan berpendapat sebagai respons dari kekerasan ketika menggambar Nabi Muhammad di Charlie Hebdo. Gambar terbaik dari lomba tersebut diganjar hadiah US$ 10 ribu (sekitar Rp 130 juta).

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement