REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Media India mendapatkan kecaman sengit dari masyarakat Nepal, karena dianggap terlalu berlebihan dan menyajikan berita yang tidak proporsional terkait musibah gempa beberapa waktu lalu. Bahkan, sebuah hashtag #GoHomeIndianMedia telah menjadi trending topic di jagat Twitter dan menjadi bentuk protes terhadap media India tersebut.
Mantan editor surat kabar the Hindu, Siddarth Varadaragan mengakui, terdapat bias dalam pelaporan berita yang lebih banyak menyanjung pemerintah India ketimbang fokus pada bencana yang terjadi. Pemerintah India telah memberikan bantuan berupa puluhan pesawat militer, helikopter dan 700 personel, untuk membantu mencari korban gempa di Nepal.
"Sebagian besar yang melaporkan berita adalah wartawan pertahanan, dan sangat disayangkan mereka jadi lebih fokus untuk memberitakan soal bantuan yang diberikan oleh Perdana Menteri Narendra Modi ketimbang tragedi yang terjadi," kata Varadaragan, dilansir Al Jazeera, Kamis (7/5).
Selain itu, media India juga dianggap telah mengajukan pertanyaan tidak pantas kepada keluarga yang sedang berduka. Salah satu pengguna Twitter dengan akun @KC_Prasanna menuliskan bahwa, salah satu reporter India mendatangi seorang ibu yang terkubur di antara runtuhan rumah mereka. Lalu, reporter tersebut mengajukan pertanyaan, "Bagaimana perasaan Anda?" kepada ibu tersebut.
Sejumlah gambar karikatur yang memojokkan media India juga mulai ramai beredar di Twitter. Berdasarkan data dari Nepal Emergency Operation Centre menyebutkan bahwa, tragedi gempa tersebut memakan korban tewas sebanyak 7.600 orang dan korban luka-luka sebanyak 16.390 orang.