REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Ditengah maraknya aksi islamofobia di Jerman, pihak kepolisian negara tersebut justru melakukan upaya penyelamatan dengan mencegah sebuah rencana penyerangan terhadap sebuah masjid.
Pihak Kejaksaan Jerman yang sekarang menangani kasus ini menyebut aksi rencana penyerangan terhadap sebuah masjid yang banyak digunakan oleh pencari suaka di negara bagian timur Saxony ini dilakukan oleh pihak ekstrimis sayap kanan
"Kami menemukan kembang api dengan daya ledak besar. Kami juga temuka barang bukti berupa bahan peledak jenis lainnya," kata kantor kejaksaan seperti dilangsir dari situs onislam.net pada Sabtu (9/5).
Kejaksaan juga membeberkan penggrebekan terhadap kelompok sayap kanan ini dilakukan di lima negara bagian Jerman yaitu di Bavaria, Saxony, Rhine-Westphalia Utara, Rhineland-Palatinate dan Mecklenburg-Vorpommern.
Dalam operasi penggerebekan ini kata Kejaksaan melibatkan 250 orang aparat kepolisian. Sejauh ini baru empat tersangka yang diamankan, yaitu terdiri dari tiga orang pria dan satu wanita. Para Para tersangka sedang diproses untuk mendukung proses investigasi lebih lanjut untuk memburu sisa pelaku yang masih buron.
Saxony tidak hanya kali ini menjadi target aksi penyerangan oleh kaum ekstrimis sayap kanan. Pada April lalu sebuah bangunan juga dibakar sebagai aksi ketidaksenangan mereka terhadap perkembangan Islam di wilayah tersebut.