Sabtu 16 May 2015 09:00 WIB

Aisha Bhutta, Mualaf yang Membuat Puluhan Orang Bersyahadat (1)

Aisha Bhutta
Foto: muslimconvert
Aisha Bhutta

REPUBLIKA.CO.ID, EDINBURGH -- Di saat Debbi Rogers remaja, ia merasakan sesuatu yang berbeda dalam dirinya. Ketika teman-temannya kerap menciumi poster penyanyi tampan George Michael, ia justru memandangi gambar Yesus di dindingnya tiap malam.

Ya, Rogers (32 tahun) terlahir di tengah keluarga kristiani yang taat. Sehingga, ia pun tidak membayangkan mengucapkan kalimat syahadat, menikah dengan seorang pria Muslim, dan membawakan hidayah bagi puluhan orang keluarga, kerabat, dan tetangganya untuk bersyahadat pula.

Rogers yang kini bernama Aisha Bhutta sebenarnya pernah dipertemukan dengan sang suami, Mohammad Bhutta (41 tahun) ketika berusia 10 tahun. Saat itu, Bhutta membeli barang di toko yang dikelola keluarga Aisha.

“Saat itu, ia mengatakan bahwa ia seorang Muslim. Dan saya balik bertanya, ‘Apa itu Muslim?’ Karena saat itu saya merasakan kedamaian saat berbicara dengannya,” urai Aisha mengenang pertemuannya dengan Bhutta, dilansir dari muslimconvert.com.

Waktu berlalu, Rogers atau Aisha tetap berkomunikasi dengan Bhutta melalui diskusi-diskusi tentang keimanan. Akhirnya, ia pun mengucapkan kalimat syahadat pada usia 16 tahun. Berkat bimbingan Bhutta pula, Aisha mampu membaca Alquran di usia 17 tahun.

“Ketika saya mengucapkan satu kalimat dalam bahasa Arab, saya dulu merasakan seperti beban yang berat. Saya seperti bayi yang baru lahir,” ungkap Aisha.

Tibalah saat Bhutta ingin melamar Aisha, tantangan baru datang. Ayah Bhutta tak setuju rencana pernikahan mereka meskipun telah seiman. Lantaran mereka menganggap perempuan keturunan Barat akan membawa masalah dalam kultur kehidupan Pakistan mereka. Bahkan ayah Bhutta selalu menyebut Aisha sebagai ‘musuh terbesar’.

Meski belum mengantongi restu, keduanya menikah di masjid setempat. Aisha memakai gaun tradisional shalwaar kameez jahitan ibu dan saudara perempuan Bhutta. Namun, sang ayah mertua tetap tak mau hadir saat akad nikah.

Berkat kesabaran Aisha, ayah mertuanya luluh karena melihat keseharian Aisha yang dipenuhi kegiatan relijius. Ia tekun membaca Alquran dan mau mempelajari adat istiadat Pakistan.

Sementara orang tua Aisha, Michael dan Marjory Rogers yang datang saat akad nikah putrinya pun kini telah menjadi Muslim setelah enam tahun pernikahan Aisha.

"Aku  dan suami selalu menceritakan tentang Islam pada orangtuaku dan mereka melihat sendiri ada perubahan sikap dalam diriku,” terang Aisha.

Marjory Rogers pun mengucapkan kalimat syahadat terlebih dulu daripada suaminya. Ia mengubah namanya menjadi Sumayyah dan mengenakan hijab.

Tiga tahun kemudian, kakak laki-laki Aisha juga menjadi seorang Muslim. Diikuti dengan istri dan anak-anaknya. Serta keponakan dari saudara perempuan Aisha.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement