REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nachrowi, meminta agar PSSI tidak lagi berperilaku seenaknya serta bersikap introvet dalam mengelola sepak bola. Ia juga mengatakan saat ini jutaan warga negara Indonesia sangat menginginkan lahirnya prestasi membanggakan dari cabang paling populer di negeri ini.
''Opsi tidak mengakui eksistensi PSSI itu bukan semata-mata pikiran seseorang saja tetapi harapan jutan orang warga negara ini yang menginginkan prestasi sepakbola masa yang akan datang. Sudah menjadi keinginan kami sebagai warga negara, kapan prestasi sepakbola Indonesia bisa bersaing di level internasional,'' katanya di Jakarta, Selasa (26/5).
''Sehingga ketika itu dijadikan opsi maka tim transisi harus diperkuat untuk mengawasi perjalanan sepakbola negri ini. Tidak boleh mereka seenaknya. Tidak boleh lagi mereka introvet terhadap harapan jutaan warga negeri ini,'' sambung politisi PKB ini lagi tanpa bersedia untuk merujuk kalimatnya tersebut kepada sosok ketua umum PSSI, La Nyalla Mattalitti.
Imam juga tidak memersoalkan adanya perbedaan yang terjadi antara Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam melihat pengelolaan sepak bola oleh PSSI. ''Itu satu tanda presiden dan wakil presiden punya perhatian yang sangat serius terhadap sepakbola kita. Maka opsi-opsi itu terus didalami,'' ujarnya.