Rabu 27 May 2015 21:17 WIB

BPOM Tegaskan Hasil Uji Beras Diduga Plastik Negatif

Rep: C14/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Beras Plastik..Ilustrasi
Foto: Antara/Wira Suryantala
Beras Plastik..Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy Sparringa menegaskan status temuan beras diduga sintesis (plastik) yang sampelnya diambil oleh Polri. Menurut Roy, sampel tersebut setelah melalui uji laboratorium, tidak mengandung plastik.

"Hasil ujinya, negatif. Sudah disampaikan kan ke publik," kata Roy Sparringa saat dihubungi, Rabu (27/5).

Roy menambahkan, hasil tersebut juga sama dengan hasil uji sampel beras yang sama yang dilakukan oleh antara lain Puslabfor Polri, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Badan Pengkajian dan terutama Penerapan Teknologi (BPPT).

Lantaran itu, Roy menegaskan, pihaknya tidak mempersoalkan hasil uji yang menyatakan sampel beras positif mengandung plastik, seperti yang diklaim pengujian oleh PT Sucofindo. Menurut dia, perlengkapan alat uji dan metode memungkinkan perbedaan hasil uji. Meski demikian, ujar dia, terkait dugaan kandungan plastik, ada lembaga yang lebih berkompeten.

"Ahli polimer di Indonesia itu di sana, Sentra Teknologi Polimer BPPT. Sampel yang sama, yang dilaporkan waktu itu, diuji juga. Hasilnya, negatif," kata dia.

Selain itu, Roy juga menampik bahwa BPOM menolak permintaan Pemkot Bekasi untuk melakukan uji sampel beras yang diduga plastik.

"Sejauh ini, ke dalam (BPOM) saya tanyakan. Apa betul menolak? Tidak, pak, tidak ada. Jadi tidak pernah kami menolak."

Roy menjelaskan, pada intinya, beras merupakan komoditas pangan segar, bukan pangan olahan. Artinya, kata Roy, terkait beras yang diduga plastik itu merupakan domain Kementerian Pertanian atau, bila produk impor, merupakan domain tugas Kementerian Perdagangan.

Lantaran itu, lanjut dia, pemeriksaan sampel beras di pasar induk seluruh Indonesia mengharuskan adanya kerja lintas sektor.  "Tapi kami akan membantu. Tetapi, dengan kondisi sekarang, kita seluruh daerah seluruh Indonesia, kami sudah instruksikan bekerja lintas sektor," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement