Jumat 05 Jun 2015 14:49 WIB

Ditjen Pajak Belum Dapat Restu Ampuni Koruptor

Rep: satria kartika yudha/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah petugas pajak melayani  pengisian dan penyerahan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Wajib Pajak.
Foto: Yudhi Mahatma/Antara
Sejumlah petugas pajak melayani pengisian dan penyerahan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Wajib Pajak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Mekar Satria Utama mengakui para penegak hukum belum memberikan restu untuk memberlakukan pengampunan pajak kepada para koruptor.

Mekar mengatakan DJP belum lama ini sudah mengundang para penegak hukum dalam forum diskusi membahas wacana penerapan program pengampunan pajak yang didalamnya akan memberikan penghapusan sanksi pidana bagi pelaku tindak pidana seperti koruptor.

"Mereka (penegak hukum) sepakat tidak bisa, karena melanggar ketentuan," kata Mekar di Jakarta, Jumat (5/6).

Meski begitu, tambah dia, muncul juga pemikiran bahwa program ini bisa saja dijalankan asal ada kesepakatan nasional.

Dari sisi perpajakan, program ini tentu akan sangat menarik kalau bisa dilaksanakan. Sebab, kalau program pengampunan pajak hanya untuk penghapusan sanksi pajak tidak akan laku.

"Makanya kami coba lempar wacana untuk memasukkan penghapusan sanksi pidana. Tidak akan efektif tanpa itu," kata Mekar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement