Senin 08 Jun 2015 13:46 WIB

Pengamat Beda Pendapat Terkait Tren IHSG Pekan Ini

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/C32/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Karyawan melintas didepan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (15/4).(Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Karyawan melintas didepan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (15/4).(Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mandiri Sekuritas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan melanjutkan pelemahan pada perdagangan saham Senin (8/6). Para investor disarankan melakukan transaksi jangka pendek dengan batasan risiko ketat.

Analis Mandiri Sekuritas Hadiyansyah mengatakan, IHSG masih berada dalam tren turun baik secara jangka pendek maupun jangka menengah, dan dalam beberapa hari kedepan IHSG masih akan melanjutkan pelemahan dengan relatif terbatas. Jika terjadi kenaikan, hanya bersifat sementara saja (technical rebound), dengan resistance di kisaran 5.200-5.250.

Menurut dia, volume perdagangan dalam beberapa hari, berada di bawah rata-rata dan cenderung turun. Penurunan volume ini, dapat diinterpretasikan bahwa kurangnya minat untuk bertransaksi (lack of interest). Beberapa indikator teknikal seperti Moving Average, MACD, RSI, Bollinger Band, PSAR, masih menunjukan tren penurunan.

IHSG minggu ke dua bulan Juni ditutup di level 5.100,57 dan untuk Indeks LQ 45 di 881,22.

Analis Mandiri Sekuritas Fath Aliansyah Budiman menambahkan, level 5.000 akan menjadi support psikologis untuk IHSG dalam beberapa hari kedepan.  Kami masih merekomendasikan untuk melakukan transaksi jangka pendek (short term trading) dengan batasan risiko (stop loss) yang ketat.

Sementara itu, pengamat pasar uang Kiswoyo Adi Joe, menyebut IHSG berpeluang menguat pekan ini.

"Namun tetap waspada, walaupun berpeluang menguat namun tetap ada konsolidasi," kata Kiswoyo dalam penyataan tertulis yang diterima oleh ROL pada Senin (8/6). Ia menambahkan, jika dalam pergerakan IHSG terjadi pelemahan maka pelaku pasar harus melakukan BOW.

"Konsolidasi menyebabkan pergerakan harga jadi tidak menentu, walaupun terjadi tidak lama namun harus melakukan trading dengsn disiplin," ungkap Kiswoyo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement