Selasa 09 Jun 2015 04:00 WIB

Ditanya Soal Impor Jelang Puasa, Dirut Bulog: Saya Engga Ikut-Ikutan

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Impor beras (ilustrasi)
Impor beras (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Perum Bulog yang baru saja dilantik, Djarot Kusumayakti mengaku tidak mau ikut campur dalam urusan rencana impor beras menjelang puasa. Djarot menegaskan, perusahaan yang dia pimpin pastinya akan berjuang untuk swasembada. Dia menegaskan akan membuktikan kepada pemerintah bahwa stok beras dalam negeri sangat aman.

"Impor saya ga ikut ikutan. Kami hanya berjuang untuk swasembada. Agar tidak impor kami harus mampu serap dari petani. Saya saya ga bicara impor, saya peroleh penugasan untuk mampu menyiapkan stok yang secara psikologis aman tanpa perlu impor," ujarnya, Senin (8/6).

Djarot melanjutkan, pihaknya akan menggenjot Bulog agar mampu meningkatkan serapan beras dari petani sebesar 20 ton per harinya. Bahkan dia menargetkan untuk meningkatkan tren serapan beras sebesar dua kali lipat dari bulan bulan sebelumnya.

"Caranya? Intinya bagaimana menerima barang yang tidak standar, namun dengan ekivalen harga yang nantinya tidak merugikan keuangan negara," ujar Djarot.

Pernyataan Djarot ini menanggapi alasan Dirut Bulog sebelumnya mengenai alasan tidak tercapainya target penyerapan beras dari petani. Bagi Djarot, beras di bawah standar Bulog, ke depan bisa saja dibeli oleh Bulog dengan harga yang disesuaikan.

Artinya, harga beras yang kurang baik tetap dibeli Bulog dengan harga lebih rendah. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan serapan beras. Hanya saja, Djarot menegaskan akan tetap melakukan sosialisasi terkait peningkatan kualitas kepada petani.

"Sambil dilakukan kajian, akan melihat apakah peru dilakukan efisiensi, perlu diefektifkan supaya pergerakan ini lebih luwes. Juga sambil jalan infrastruktur yang dimiliki tentu dihitung ulang, dioptimalkan atau ditambah. Yang pasti infrastuktur butuh dukungan yang cukup," lanjut Djarot.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement