REPUBLIKA.CO.ID, MASSACHUSETTS -- Sebuah masjid Turki di Massachusetts telah menjadi target vandalisme sekelompok pria bertopeng. Mereka melemparkan batu dan memecahkan beberapa jendela.
"Kami sedang menyelidiki apakah serangan itu dimotivasi oleh Islamofobia atau tidak," kata Yasar Çolak, konselor urusan agama Kedutaan Turki di Washington kepada Anadolu Agency, dilansir onislam.net, Jumat (12/6).
Serangan terhadap Ahiska Turkish American Cultural Center and Mosque di kota West Springfield ini berlangsung pukul 08:15, Rabu lalu. Menurut laporan, ada lima pria bertopeng yang melemparkan batu ke arah masjid dan memecahkan beberapa jendela.
Mehdi Osmanli, pimpinan masjid, mengatakan ada tiga orang di dalam pada saat kejadian, tapi tidak ada satu pun yang terluka. Polisi tiba di lokasi satu jam setelah serangan.
Serangan terjadi di tengah meningkatnya tingkat serangan Islamofobia terhadap Muslim Amerika. Kenyataan ini menambah keprihatinan komunitas Muslim di sana.
Turki Ahiska, yang juga dikenal sebagai Turki Meskhetian, diusir tahun 1944 dari tanah air mereka di wilayah Meskheti, Georgia oleh pemimpin Soviet Joseph Stalin, sebagai bagian dari upaya untuk mendeportasi Turki dari pantai Laut Hitam.
Masjid yang dibuka pada Maret lalu ini dibangun oleh Dewan Urusan Agama Turki dan Dewan Asosiasi Turki Ahiska-Amerika. "Sekarang masih terlalu awal untuk membuat komentar tentang hal ini, tetapi jika kita sampai pada kesimpulan seperti itu, kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan," ucap Yasar.