REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Abdillah Onim, warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi relawan di Gaza, Palestina, mengungkapkan Umat Kristen di Gaza sangat menghargai Umat Islam menjalankan ibadah khususnya Ibadah puasa.
''Nggak sedikit orang Gaza yang masuk Islam. Bahkan ada seorang wanita Yahudi Israel yang masuk Islam serta menikah dengan pemuda Gaza Utara, sekarang wanita tersebut bercadar dan memiliki lima anak,'' tulis Abdillah Onim melalui surat elektronik kepada Republika, Kamis (18/6) malam.
Menyinggung kondisi umat Kristen di Gaza, Palestina, Abdillah Onim mengungkapkan, sangat santun dan tidak suka macem-macem. ''Di Gaza, nggak ada tuh yang namanya misionaris,'' jelas Onim.
Sesuai penelusurannya ke gereja tertua di Gaza yang berusia lebih dari 1500 tahun serta hasil wawancara Onim dengan seorang pendeta muda bernama Kamal, saat ini di Gaza, umat Kristen berjumlah 3000 jiwa.
Awalnya, menurut pendeta Kamal, jumlah umat Krsiten di Gaza, cukup banyak. ''Tetapi banyak dari umat Kristen yang keluar dari Gaza, karena mereka menjadi Korban kebiadaban Israel,'' jelas Abdillah Onim.
Onim menjelaskan, nama-nama Umat Kristen di Gaza, tidak ada yang bernama Matius, John, Jack atau pun Marsela. Nama-nama Umat Kristen di Gaza, Palestina, seperti kebanyakan nama Muslim seperti Abdullah, Ahmad, Karem, Mustofa, Maryam, Aisyah, Khadijah, Sulaiman, Yusuf, Isa dan Akram.
''Sedangkan dalam bermuamalah, umat Kristen di Gaza, sangat amanah, mereka berdagang dengan bersih dan tidak curang. Mereka pun terbiasa mengucapkan kata-kata Alhamdulillah, Allahu Akbar dan Astagfirullah,'' tulis Onim.
Menurut Onim, Umat Kristen bisa hidup damai di Gaza bersama Umat Islam. ''Ada tuh dari mereka yang mendukung Gerakan Hamas dan Perjuangan Palestina untuk membebaskan Masjid Al-Aqsa dan Tanah Palestina.''
''Seperti Pastor dan tokoh Kristen di Palestina bernama Father Musallam, beliau tegas mengatakan kami bersama Pejuang Palestina, satu suara menolak kekejian zionis Israel, saat menjadi pembicara di Gaza City kebetulan saya hadir dalam acara tersebut,'' tulis Onim menjelaskan.
Di akhir wawancara dengan Pendeta Kamal, Abdillah Onim menuliskan, Pendeta Kamal menghimbau Gereja Katedral di Jakarta untuk bersilaturahim ke Gaza dan melihat langsung Orang Kristen di Gaza.
Intinya, sambung Abdillah Onim, Umat Kristen di Gaza menjadi Korban kebiadaban zionis Israel. ''Mereka hidup damai bersama Umat Islam di Gaza dan tidak berwatak misionaris,'' tulis Onim lebih lanjut.