Jumat 19 Jun 2015 14:03 WIB
Ramadhan 2015

Bulan Ramadhan Momentum Berbuat Kesalehan

Rep: c 38/ Red: Indah Wulandari
berinfak melalui kotak amal di masjid. ilustrasi
Foto: Republika
berinfak melalui kotak amal di masjid. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA  -- Ramadhan bukan hanya momentum meningkatkan kesalehan pribadi. Ramadhan juga saat tepat untuk memperbaiki kondisi umat.

Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Prof Didin Hafidhuddin mengungkapkan pentingnya Ramadhan sebagai momentum kesalehan sosial.

“Kesalehan ada dua. Ada kesalehan individual, ada pula kesalehan sosial. Keduanya berkaitan dan saling menguatkan. Orang yang saleh secara individual diharapkan juga saleh secara sosial, demikian pula sebaliknya,” kata Didin kepada Republika, Jumat (19/6).

Didin melanjutkan, kesalehan individual seorang Muslim hendaknya tercermin dari akhlak, perilaku yang tidak menyakiti orang lain, dan kesediaan untuk menolong orang yang membutuhkan. Kesalehan sosial harus lahir dari kesadaran, bukan semata ikut-ikutan.

Ketika seorang muslim bersikap baik terhadap tetangga dan memperhatikan anak yatim, lanjut Didin, seharusnya karena memang dia yakin inilah yang harus dilakukan. Jadi bukan karena latah atau formalitas, tapi karena kesadaran.

Menurut Didin, dalam konteks itulah Ramadhan menjadi bulan penguatan kesalehan sosial. Secara individual, kita telah dilatih untuk ikhlas dan bersungguh-sungguh dalam beribadah selama Ramadhan.

Shalat tarawih di masjid, buka puasa bersama, dan shalat fardhu berjamaah juga berkaitan dengan usaha membangun kesalehan sosial.

“Kesalehan sosial adalah kesalehan yang kita lakukan untuk kepentingan masyarakat. Tidak sekedar baik sendiri, tetapi juga berusaha untuk memperbaiki orang lain. Dalam Alquran, ada istilah shalih dan muslih. Muslih inilah kesalehan sosial,” tuturnya. 

Guru Besar IPB ini menambahkan, kesalehan sosial dapat ditunjukkan melalui kesediaan kita untuk memberi dan berbagi pada sesama. Misalnya, dengan cara menyantuni anak-anak yatim, memberi makan orang yang berbuka puasa, dan bersedekah kepada fakir miskin. 

Menurutnya, Ramadhan adalah bulan yang tepat untuk memulai kebiasaan-kebiasaan itu. Sebab, pahala ibadah kita selama bulan Ramadhan dilipatgandakan oleh Allah. Didin melanjutkan, Ramadhan juga waktu yang tepat bagi orang tua untuk mendidik anak-anaknya supaya gemar berbagi dan berinfak.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement