REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persis, Maman Abdurahman mengatakan, secara komprehensif, mestinya kaum Muslim banyak beramal shalih membangun kesalehan sosial untuk memecahkan persoalan-persoalan keumatan. Ia menyoroti masalah pendidikan di Indonesia, yang menurutnya belum dapat diandalkan.
Maman menilai perlunya menyiapkan lembaga pendidikan berkualitas dan mendidik SDM yang nantinya berkiprah akan di sana. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan ini, kemudian dibarengi dengan menyatukan atau mengkonsolidasikan lembaga-lembaga pendidikan.
Menurutnya, umat Islam di Indonesia sudah sangat solider, bahkan terlalu solider. Umat Islam menghargai semua pemeluk agama lain, meski jumlah penganut agama itu hanya 0,6 persen di Indonesia.
“Kalau dilihat dari tingkat solidaritas, puncak solidaritas itu ada di Indonesia, dibandingkan negara manapun di dunia,” kata Maman. Ormas-ormas Islam di Indonesia juga sering berkumpul bersama-sama untuk memecahkan persoalan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Menurutnya, di kalangan internal umat Islam memang kadang-kadang terjadi perbedaan pendapat. Tapi, itu tidak perlu terlalu dipersoalkan selama perbedaan pendapat hanya menyangkut urusan-urusan khilafiyah. Ketika sudah menyangkut hal-hal pokok aqidah, baru Islam bersikap tegas.
Untuk menggalang solidaritas umat Islam, Maman menguraikan ada beberapa langkah. Pertama-tama, kita harus berpikir bahwa pada dasarnya umat Islam itu satu, ummatan wahidatan. Selanjutnya, setiap Muslim perlu membangun persaudaraan (ukhuwah islamiyah) dan saling menghargai antar ormas.
Segala hal yang berbeda harus dimusyawarahkan. Muslim perlu bekerjasama dan tolong menolong untuk memecahkan persoalan bersama. “Seperti kisah Muhajirin dan Anshar, yang pertama dilakukan Rasul adalah menjalin persaudaraan antar kaum, kemudian menggalang persatuan umat untuk bersama-sama berjihad di jalan Allah,” kata Maman.