REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina menggelar upacara penandatanganan Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB). Sebanyak 57 negara menandatangani perjanjian yang menentukan bagian setiap anggota dan modal awal bank, seperti yang dikutip dari BBC.
Inggris, Jerman, Australia dan Korea Selatan adalah beberapa negara pendiri yang menandatangani perjanjian tersebut. Sementara itu, Jepang dan AS merupakan dua negara besar yang menolak pendirian bank tersebut.
AIIB yang dibentuk pada Oktober oleh 21 negara yang dikepalai oleh Cina akan membiayai pembangunan energi, transportasi dan proyek infrastruktur di Asia. Mayoritas negara-negara di Asia dan Timur Tengah serta Amerika Latin telah bergabung dengan AIIB.
AIIB akan mulai dengan modal sebesar 50 miliar dolar AS yang rencananya akan ditingkatkan menjadi 100 miliar dolar AS. Cina memiliki saham terbesar, yakni 30,34 persen.
India menjadi pemegang saham terbesar kedua dengan saham sebesar 10-15 persen. Selanjutnya adalah Rusia dan Jerman.
Menteri Keuangan Cina Lou Jiwei mengatakan bahwa ia yakin AIIB akan mulai berfungsi sebelum akhir tahun ini.