Senin 29 Jun 2015 22:46 WIB

Strategi Samsung Pertahankan Brand Image

Pemesan Samsung Galaxy S6 Edge mengambil pesanan di Samsung Experience Shop mal emporium Pluit
Pemesan Samsung Galaxy S6 Edge mengambil pesanan di Samsung Experience Shop mal emporium Pluit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Samsung Electronics terpilih kembali sebagai Best Brand di Asia 2015 untuk ke-4 kalinya secara berturut-turut. Penghargaan ini diperoleh melalui hasil yang dikeluarkan oleh “Asia Top 1000 Brands’ survei online tahunan yang dilaksanakan oleh Campaign Asia-Pacific bekerjasama dengan Nielsen. Vice President Marketing, Samsung Electronics Asia Timur Selatan dan Oceania Irene Ng mengatakan kunci utama dari kesuksesan terpilih sebagai top brand Asia terletak pada komitmen untuk mengedepankan inovasi ke pasar secara lebih cepat.

Melalui siaran pers, dia memaparkan strategi Samsung untuk mempertahankan branding.

1.     Kepemimpinan dalam Inovasi

Setiap tahunnya, Samsung melakukan investasi yang berani di area Riset dan Pengembangan. Investasi berjumlah kurang lebih 40 miliar dolar AS per hari dan dengan lebih dari 70,000 karyawan di dunia yang terlibat dalam tim Riset dan Pengembangan. 

Samsung secara konsisten telah membawa inovasi ke pasar. Sebagian contoh adalah sebagai berikut:

Smartphone GALAXY S6 dan GALAXY S6 edge mendefinisikan apa yang akan terjadi selanjutnya di dunia mobile dengan menggabungkan keindahan penuh makna melalui desain yang memukau, pembuatan yang penuh ketelitian dan performa yang yang sangat hebat.

Mesin cusi active dualwash yang memiliki built-in sink dan sistem water-jet membuat konsumen  dapat mencuci pakaian tanpa tenaga besar ataupun mencuci menggunakan tangan pada mesin cuci itu sendiri, mengurangi tekanan pada otot tubuh sebesar rata-rata 43% dibandingkan dengan proses mencuci biasa.

2. Fokus kepada Konsumen

Untuk memastikan pemahaman atas konsumen yang tersebar di berbagai wilayah, negara dengan kebudayaan yang berbeda-beda, Samsung mendirikan fasilitas riset untuk konsumen global termasuk 36 pusat pelatihan dan pengembangan, enam pusat desain, tujuh lab riset gaya hidup dan tujuh tim inovasi produk di seluruh dunia. Hanya di Asia, Samsung mengoperasikan pusat desain di Shanghai, Tokyo dan Seoul, pusat lab riset gaya hidup di Delhi, Singapura, beijing dan Seoul, dan tim inovasi produk di Singapura, Seoul, Beijing dan Delhi.

3. Mengembalikan kepada Komunitas melalui Insisiatif Kewarganegaraan

Pada setiap wilayah, Samsung berfokus pada program edukasi yang mendukung edukasi kepemudaan dan pelatihan kerja melalui penggunaan teknologi, pelayanan dan keahlian.  Terdapat Samsung SONO School di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam. Program ini memfasilitasi pelatihan kesehatan berfokus pada diagnosa ultrasound, kebidanan dan kandungan, untuk mengurangi tingkat kematian bayi di Asia Tenggara dan memperbaiki kualitas kesehatan di komunitas lokal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement