REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendekati musim mudik lebaran 2015, sejumlah langkah telah dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar perjalanan mudik tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Upacara Apel Siaga dan Pembukaan Pos Koordinasi (Posko) Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015/1436 H telah diselenggarakan di halaman Kantor Kementerian Perhubungan, pada Kamis (2/7) kemarin dan dipimpin langsung Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan.
Dalam Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015/1436 H sendiri juga melibatkan segenap unsur dari Kementerian Perhubungan, Kepolisian RI, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, BMKG, Badan SAR Nasional, KNKT, Kementerian Kominfo, Perum DAMRI, PT. ASDP Indonesia Ferry, PT. PELNI, PT. Pelindo II, PT. Angkasa Pura I, PT. Angkasa Pura II, PT. KAI, PT. Jasa Marga, PT. Jasa Raharja, RAPI, ORARI, Seskom Mitra Polisi, GAIKINDO/AISI, dan media massa.
Jonan mengatakan pembentukan Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 ini bertujuan untuk melaksanakan pemantauan dan pengendalian lalu lintas dan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 serta memantapkan koordinasi antar petugas instansi terkait dan pihak-pihak di luar Pemerintah, termasuk organisasi dan lembaga masyarakat yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan Angkutan Lebaran.
"Keterlibatan semua unsur dalam apel siaga ini menunjukkan Kemenhub telah siap memberikan pelayanan Angkutan Lebaran 2015," ujar Jonan, dalam siaran pers, Kamis (2/7).
Jonan menambahkan, pihaknya juga telah melakukan evaluasi penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun sebelumnya sehingga masa operasi Angkutan Lebaran tahun 2015 menjadi lebih lama yaitu 26 hari, mulai dari H-15 (2/7) sampai dengan H+9 (27/7).
Selain itu, semua petugas, kata dia, tidak hanya memantau atau memonitor penyelenggaraan Angkutan Lebaran dari posko yang ada di kantor saja, tetapi juga harus turun ke lapangan untuk memantau dan mengawasi secara langsung.
Kemenhub, lanjutnya, juga memberlakukan masa perpanjangan waktu pelarangan kendaraan berat untuk tidak beroperasi mulai dari H-5 sampai dengan H+3, kecuali angkutan pengangkut bahan pangan, ternak, BBM serta bahan pokok lainnya.
Terkait jumlah penumpang pada musim mudik tahun ini, Kemenhub memprediksi jumlah penumpang yang akan melakukan mudik dengan angkutan umum diperkirakan sebanyak 20 juta orang lebih atau meningkat 1,96 persen dari tahun sebelumnya.
Sedangkan untuk kendaraan pribadi, Jonan memperkirakan akan meningkat menjadi 1,6 juta unit mobil pribadi atau naik 5,8 persen. Untuk sepeda motor, diperkirakan naik sebesar 7,77 persen dibanding tahun sebelumnya.
Jonan melanjutkan, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan jumlah penumpang angkutan umum, Kemenhub telah menyiapkan sarana transportasi di semua moda.
"Untuk subsektor transportasi darat telah disiapkan 44.871 bus dan 187 kapal ro-ro, termasuk 3 kapal ro-ro berukuran besar (5000GT) yang dioperasikan pada lintas Merak-Bakauheni," lanjutnya.
Pada subsektor perkeretaapian, sambung Jonan, sebanyak 340 rangkaian kereta siap dioperasikan. Sesangkan, subsektor perhubungan laut, akan dioperasikan 86 kapal perintis dan 74 kapal swasta.
Pada subsektor perhubungan udara, Jonan menyampaikan akan mengoperasikan sebanyak 450 pesawat dengan kapasitas hampir 300 ribu lebih seat per harinya untuk penerbangan domestik dan internasional.
Selain itu, Mantan Dirut PT. KAI itu menyampaikan, Kemenhub kembali menyelenggarakan program mudik gratis bagi pengendara sepeda motor.
"Sejak dilakukan pendaftaran online dari 1 Juni sampai 30 Juni dan pendaftaran offline dari 15 Juni sampai 1 Juli telah terdaftar sebanyak lebih dari 20 ribu sepeda motor," sambungnya.
Angkutan kapal laut, kata dia, menjadi moda transportasi yang paling mendominasi dalam mengangkut sepeda motor yakni sebanyak 10 ribu unit. Sedangkan, angkutan truk dan kereta api masing-masing mengangkut 3.100 dan 9 ribu unit sepeda motor.
Langkah lain yang juga akan dilakukan Kemenhub ialah melakukan Ramp Check pada sejumlah armada bus lebaran 2015. Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Djoko Sasono mengatakan Ramp Check merupakan hal yang wajib dilakukan demi memastikan kesiapan dan kelaikan armada bus yang akan beroperasi nanti.
"Untuk waktunya, kita tidak akan memberi tahu para armada bus atau dadakan," ungkapnya di Hotel Millennium, Jakarta Pusat, Rabu (1/7).