REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Berbagi kedamaian, keberkahan dan nikmat puasa di bulan Ramadhan merupakan suatu hal yang sangat membahagiakan bagi setiap Muslim.
Hend Al Bakeri seorang konselor karir di Sekolah Tinggi Pemerintah Uni Emirat Arab mengaku Ramadhan pada tahun ini akan sangat berkesan baginya dengan menjalankan ibadah puasa bersama temannya, seorang mualaf yang sengaja menyempatkan waktunya berpuasa di UEA.
"Ramadhan ini sangat istimewa bagi saya, teman saya dari Amerika datang ke UEA untuk pertama kalinya dan merasakan berpuasa di negara mayoritas Muslim," kata Al Bakeri seperti dikutip dari The National, Selasa (7/7).
Al Bakeri menceritakan, saat di Amerika ia membantu temannya tersebut menjadi seorang mualaf dan pada tahun ini temannya tersebut ingin mengetahui lebih banyak mengenai nilai puasa di negara Islam. Ia pun berbagi pengalaman dengan temannya dengan mengajarkan memahami dan membaca Alquran serta ibadah apa saja yang dapat dilakukan selama bulan Ramadhan. Menurutnya menjalankan ibadah puasa bersama teman-temannya dan keluarga adalah suatu kebahagiaan tersendiri.
"Bisa bertemu Ramadhan dan menghabiskan bersama orang terdekat setiap tahunnya merupakan kenangan indah selama sisa hidup kita".
Bulan puasa, sambung dia, merupakan bulan yang sangat damai dan membuat ketenangan hati, jiwa dan pikiran dengan terus fokus beribadah.
"Selama berpuasa memberi saya kesempatan untuk merasakan kelaparan seperti mereka yang tidak mampu sehingga mengingatkan kita untuk bersedekah dan bersyukur untuk apa yang kita miliki, pada saat yang sama," tuturnya.
Selama Ramadhan, ia pun merasa lebih dekat dengan sang pencipta dan merupakan waktu yang tepat untuk perbaikan diri. "Saya menjadi lebih sabar dan memiliki kemauan yang kuat, pengendalian pikiran, perbaikan tata krama, dan meningkatkan amal ibadah. Ini adalah kesempatan terbaik untuk melakukan hal-hal tersebut di bulan Ramadhan dan terus melakukannya setiap hari dalam hidup saya," katanya.
Ramadhan, lanjutnya, juga membantu Muslim dari seluruh dunia terhubung satu sama lain melalui pengalaman bersama puasa. "Siapa pun dan di mana pun Anda berada, tanpa memandang ras, bahasa dan kebangsaan, lebih dari satu miliar dari kita melakukan hal yang sama pada waktu yang sama," tutupnya.