Sabtu 11 Jul 2015 10:29 WIB

In Picture: Daarul Quran Bangun Jembatan Kehidupan di Desa Ciseurehun

.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Mohamad Amin Madani

Yayasan PPPA Daarul Quran meresmikan Jembatan Kehidupan di Desa Ciseurehun, Pandeglang, Banten, Kamis (9/7). (Republika/Agung Sasosngko)

Yayasan PPPA Daarul Quran meresmikan Jembatan Kehidupan di Desa Ciseurehun, Pandeglang, Banten, Kamis (9/7). (Republika/Agung Sasosngko)

Yayasan PPPA Daarul Quran meresmikan Jembatan Kehidupan di Desa Ciseurehun, Pandeglang, Banten, Kamis (9/7). (Republika/Agung Sasosngko)

Yayasan PPPA Daarul Quran meresmikan Jembatan Kehidupan di Desa Ciseurehun, Pandeglang, Banten, Kamis (9/7). (Republika/Agung Sasosngko)

Yayasan PPPA Daarul Quran meresmikan Jembatan Kehidupan di Desa Ciseurehun, Pandeglang, Banten, Kamis (9/7). (Republika/Agung Sasosngko)

Yayasan PPPA Daarul Quran meresmikan Jembatan Kehidupan di Desa Ciseurehun, Pandeglang, Banten, Kamis (9/7). (Republika/Agung Sasosngko)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Yayasan PPPA Daarul Quran meresmikan Jembatan Kehidupan di Desa Ciseurehun, Pandeglang, Banten, Kamis (9/7). Untuk jangka panjang, PPPA Daarul Qur'an menargetkan membangun 100 jembatan yang tersebar di beberapa provinsi. 

"Alhamdulillah, dari kepedulian  masyarakat Indonesia Jembatan Kehidupan dapat berdiri tegak di salah satu wilayah pedalaman Banten," ujar Direktur Utama PPPA Daarul Qur'an, Muhammad Anwar Sani kepada Republika, Kamis (9/7).

 

Ia menjelaskan, jembatan sepanjang 20 meter dengan lebar tiga meter itu dapat berfungsi hingga lebih 50 tahun. Selain itu, mampu menahan beban lebih dari 10 ton. Sehingga, tidak hanya kendaraan roda dua saja yang melintas, kendaraan roda empat pun bisa menggunakanya.

 

Sebelum diperbaiki, jembatan di desa ini terbuat dari bambu yang seringkali membahayakan keselamatan warga. Jika musim hujan jembatan tidak bisa dilewati karena sungai akan meluap. 

 

Bahkan, beberapa kali jembatan ambruk saat anak-anak tengah berangkat sekolah. Tak jarang, warga yang membawa kendaraan roda dua tergelincir.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement