REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ribuan umat Muslim di Kota Denpasar, ibukota Provinsi Bali melaksanakan shalat Idup Fitri 1 Syawal 1436 H di Lapangan Niti Praja Lumintang kota setempat, Jumat.
"Shalat diikuti umat muslim bertempat tinggal di areal Denpasar Utara dan sekitarnya," kata khotib shalat Idul Fitri, Drs Haji Muslim Absoni.
Ia menjelaskan, shalat Idul Fitri adalah ibadah shalat yang tergolong "sunah muakkad", artinya salat ini walaupun bersifat sunah namun sangat penting sehingga sangat dianjurkan untuk tidak meninggalkannya.
Dikatakan, seiring dengan berlalunya Bulan Suci Ramadhan, banyak pelajaran hukum dan hikmah, faidah dan fadhilah yang dapat kita petik. Untuk menjadi bekal dalam mengarungi kehidupan yang akan datang.
Selain itu, ia mengatakan, pihaknya mengajak semua umat muslim yang ada di seluruh daerah memaknai hari raya Idul Fitri secara bijak dan penuh penghayatan. "Idul Fitri bukan hanya untuk membeli baju baru, berjalan jalan bersama keluarga, menikmati liburan, dan perilaku-perilaku lainnya yang tidak sesuai dengan perintah Allah, lebih dari itu, umat Muslim mestinya memaknai hari suci ini sebagai sarana memperbaiki diri menuju hidup yang lebih baik," katanya.
Ia menambahkan, bulan suci mesti dimulai dengan perbuatan dan perilaku sesuai dengan syariat Islam. Seperti bersedekah, membantu sesama yang membutuhkan dan beberapa perbuatan bijak lainnya.
"Rasullulah memberi contoh kepada kita bagaimana menjalankan hari Idul Fitri melalui perbuatan-perbuatan yang diperintahkan Allah SWA sebagaimana dituliskan dalam ajaran Al'quran," katanya.
Sementara itu, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Denpasar, Bali, menyiapkan 20 lokasi, sepuluh di antaranya lapangan umum dan tempat terbuka untuk tempat shalat Idul Fitri 1 Syawal 1436 H/2015.
Ke-20 lokasi untuk shalat itu di luar masjid-masjid besar yang juga dijadikan tempat shalat Idul Fitri, Lapangan GOR Ngurah Rai Denpasar, lapangan Niti Mandala Renon, kompleks perguruan Muhammadiyah Denpasar dan beberapa lokasi lainnya.