REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sama halnya dengan di Indonesia, Hari Raya Idul Fitri 1436 H di Korea Selatan juga jatuh pada hari ini, Jumat (17/7). Ribuan TKI tampak menggelar shalat ied berjamaah di sebuah taman di kawasan industri Daegu, Korea Selatan.
Lokasi shalat ied yaitu di Idong Horin Gangnaru Gongwon Park, Gwangyoksi, Dalseong-gun, Daegu, Korea Selatan, kira-kira 400 KM sisi timur kota Seoul. Sehari-harinya taman ini kerap digunakan salah satunya sebagai sarana olahraga warga setempat.
Shalat ied dimulai sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Bertindak sebagai imam adalah Ustaz Ali Mahmudi, sedangkan khatibnya adalah Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid.
"TKI sudah menjadi keluarga besar saya. Jadi saya mudiknya ya ke tempat TKI, harus suka dan duka bersama mereka," kata Nusron.
Shalat digelar beralasakan karpet terpal yang disambung-sambung. TKI dari berbagai penjuru Daegu sudah mulai berdatangan bahkan sebelum pukul 07.00 pagi. Bertindak sebagi panitia shalat ied yaitu Forum Komunikasi Masyarakat Indonesia Daegu.
Hadir pula dalam pelaksanaan solat ied di Daegu yaitu Wakil Duta Besar Indonesia untuk Korea Cecep Herawan dan Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah BNP2TKI Hariyadi Agah.
Dalam khutbahnya, Nusron mengatakan jangan sampai setelah meninggalkan Ramadan kita kembali terjerembab kepada hal-hal batil. "Marilah kita bersama-sama mengendalikan hawa nafsu sendiri agar tidak melakukan hal terlarang dan merugikan orang lain," terang Nusron.
Ia juga meminta sesama TKI Muslim untuk saling menghargai dan mencintai. "Apalagi sama-sama jauh dari tanah air dan jauh dari keluarga," ujar dia.
Untuk itu, Nusron mengajak jamaah shalat ied yang ribuan diantaranya TKI untuk saling mencintai, menjaga dan mengingatkan antarsesama. "Saling melengkapi dan memberi jika ada kekurangan," ungkap Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor ini.
Selain di tempat tersebut, shalat ied juga digelar di simpul-simpul komunitas TKI di seluruh Korea Selatan. Sementara itu, Nusron seusai shalat ied melanjutkan halal bihalal dan dialog dengan TKI, ramah tamah dan curhat berbagai masalah, terutama mengenai jaminan pekerjaan bagi yang overstayer agar ada jaminan pekerjaan kalau pulang ke Indonesia.