REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Administrasi Hongkong memberikan izin penggunaan Taman Victoria untuk pelaksanaan Shalat Idul Fitri, 1 Syawal Hijriyah pada Sabtu (18/7).
"Kami telah mendapat izin untuk menggelar Shalat Idul Fitri besok," kata Konsul Jenderal RI di Hongkong Chalief Akbar kepada Antara di Beijing, Jumat.
Konjen Chalief Akbar mengemukakan pelaksanaan Shalat Idul Fitri di Taman Victoria, diperuntukkan bagi Warga Negara Indonesia yang berada di Hongkong, termasuk para buruh migran Indonesia (BMI).
"Namun, terkadang ada juga muslim dari negara lain yang ikut dalam pelaksanaan Shalat Idul Fitri di Victoria Park. Shalat Idul Fitri 1436 Hijriyah akan dipimpin KH Athian Ali Muhammad," katanya menambahkan.
Usai melaksanakan Shalat Idul Fitri, Konjen Chalief Akbar dijadwalkan menggelar silaturahim atau "open house" di KJRI di Hongkong yang terletak tak jauh dari Taman Victoria, dilanjutkan "open house" di Wisma Konjen.
Pelaksanaan Shalat Idul Fitri di Hongkong akan dimulai pukul 09.00 waktu setempat.
Di Beijing, 13 juta umat muslim akan melaksanakan Shalat Idul Fitri di sekitar 20 masjid yang tersebar di ibu kota Tiongkok tersebut.
Jumlah umat muslim di Cina tercatat sekitar 20 juta orang. Layaknya perayaan Idul Fitri di Tanah Air, usai menjalankan Shalat Idul Fitri umat muslim berkumpul dengan keluarga, baik di rumah atau di restoran untuk bersantap bersama.
Pengurus Masjid Niujie masjid terbesar dan tertua di Beijing menyatakan Shalat Idul Fitri dimulai pukul 10.00 waktu setempat. Sedangkan Kedutaan Besar RI di Beijing, menggelar Shalat Idul Fitri pukul 08.00 waktu setempat.
Ketua Panitia Ramadhan dan Idul Fitri 1436 Hijriyah KBRI Beijing, Dandy Iswara mengatakan imam dan penceramah pada penyelenggaraan Shalat Idul Fitri mendatang adalah KH Lukman Hakim Badri dari Dompet Dhuafa.
Waktu pelaksanaan Shalat Idul Fitri di Shanghai, dan Guangzhou juga dilaksanakan sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Usai pelaksanaan Shalat Idul Fitri, kepala perwakilan RI baik Duta Besar di Beijing, maupun Konsul Jenderal RI di Shanghai dan Guangzhou menggelar "open house" bagi para staf dan masyarakat Indonesia lainnya.