Ahad 19 Jul 2015 10:48 WIB
Penyerangan Masjid di Papua

Insiden Tolikara, Kiai Said: Kalau Ada Aktor Intelektual, Itu Jahat Sekali!

Said Aqil Siradj
Foto: Republika/Yasin Habibi
Said Aqil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj merasa kecewa atas insiden saat shalat Id di Tolikara, Papua, Jumat (17/7).

“Saya kecewa berat dan menyayangkan terjadinya peristiwa Tolikara di saat bangsa ini membutuhkan kesatuan yang kokoh di era globalisasi. Bangsa Indonesia, apapun agamanya, apapun sukunya, apapun partai politiknya, apapun alirannya harus bersatu memasuki era globalisasi ini,” tegas Kiai Said dalam pesan BlackBerry Messenger, Ahad (19/7).

Ia berharap, kejadian Tolikara sebagai peristiwa yang terakhir dan tidak terulang kembali di masa yang akan datang. Serta jangan sampai ada kerusuhan hanya karena perbedaan agama atau suku.

“Kalau sampai ada aktor intelektual di balik kejadian ini, itu sangat jahat sekali. Karena sebenarnya bangsa Indonesia adalah bangsa yang berbudaya,” cetus Kiai Said.

Palagi, menurutnya, perbedaan agama bukanlah barang baru. Sejak sebelum merdeka, bangsa Indonesia pun semua sudah sepakat bahwa negara ini adalah nation state atau  Darussalam atau negara kesatuan yang merangkul semua komponen bangsa ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement