REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melaporkan per Ahad (19/7), stok beras nasional sekitar 1,7 juta ton. Penyerapan beras akan terus dilakukan dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai pelaksana tugas, hingga mencapai target 4 juta ton hingga akhir tahun.
"Kita mau akselerasi dalam dua bulan ini serap dua juta ton," kata Amran sebagaimana rilis yang diterima ROL pada Senin (20/7). Ia juga melaporkan capaian Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) yang mengalami surplus produksi padi hingga tiga juta ton. Hal tersebut akan sangat membantu percepatan penyerapan beras. Karenanya, target serapan di Sulsel oleh Bulog pun naik dua kali lipat menjadi satu juta ton.
"Sebelumnya penyerapan beras di Sulsel 500 ribu ton, karena produksi naik, serapan beras pun ditingkatkan dua kali lipat," ujarnya. Hal tersebut diutarakannya dalam briefing dadakan di warung kopi dengan sejumlah pejabat di lingkup Kementan dan mitra kerja di Sulsel.
Briefing dilakukan di sela-sela bertamu dalam acara open house kediaman Wakil Presiden Jusuf Kalla, di jalan Haji Bau, Makassar,
Serapan beras oleh Bulog, lanjut dia, akan diwujudkan dengan bersinergi dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop) untuk membantu membuka akses kepada para petani untuk membeli beras sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Ada juga pelibatan TNI-AD hingga ke pelosok perdesaan. "Contohnya di NTT, Babinsa cukup berhasil membantu petani di perdesaan. Di NTT serapan naik 300 persen," tuturnya.