REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arus balik di Terminal Bus Pulogadung, Jakarta Timur, pada H+2 (Senin, 20/7) masih belum terasa. Jumlah penumpang yang terlihat turun dari sejumlah bus dari Jawa Tengah jumlahnya tidak signifikan.
Ari (38), seorang penumpang yang baru datang dari Pekalongan, Jawa Tengah, yang ditemui di Terminal Pulogadung, Jakarta, Senin, mengatakan ia memilih kembali ke Jakarta pada H+2 karena tidak ingin terjebak macet di sepanjang perjalanan. "Syukurnya sepanjang jalan tidak terlalu macet karena saya berangkat dari kemarin, jadi sampai Jakarta bisa santai sebelum masuk kerja Rabu (22/7)," katanya.
Penumpang lainnya yang juga datang dari Pekalongan, Siska (30), mengaku kembali lebih awal ke Jakarta karena ingin mengajak adiknya menikmati ibu kota selagi masih suasana liburan. "Adik saya kebetulan mau main ke Jakarta, ke Monas, Sabtu nanti kembali ke kampung karena sudah masuk sekolah," katanya.
Berdasarkan data di Terminal Pulogadung, pada H+1 atau Ahad (19/7), tercatat ada 2.443 penumpang dengan 165 bus yang tiba di Jakarta melalui terminal tersebut. Bus yang tiba di terminal tersebut didominasi oleh kendaraan dari Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Kepala Terminal Pulogadung Simon Ginting mengatakan kemungkinan puncak arus mudik akan terjadi pada H+2 malam hingga H+3 mengingat H+4 (Rabu, 22/7) sudah mulai masuk kerja bagi pegawai negeri sipil. Namun, mengingat libur sekolah masih berlanjut dan aktifitas perkantoran akan mulai aktif pada pekan depan, maka kemungkinan puncak arus balik juga akan terjadi pada H+6 (Jumat, 24/7) dan H+7 (Sabtu, 25/7).
"Puncak arus balik balik mungkin Jumat dan Sabtu, atau bisa juga malam ini," katanya.