Sabtu 22 Feb 2025 15:40 WIB

Para Pemimpin Arab Berkumpul Tolak Rencana Trump Caplok Gaza

UAE menekankan rekonstruksi Gaza harus dikaitkan dengan pembentukan negara Palestina.

Rep: Fuji E. Permana/ Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina mengangkut barang-barang mereka yang tersisa di sepanjang Jalan Salah al-Din di antara rumah-rumah yang hancur di lingkungan Al-Zaytoun di Kota Gaza, Jumat (14/2/2025). Pembangunan kembali wilayah Gaza akan menjadi salah satu upaya rekonstruksi terbesar dalam sejarah modern. Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah menjatuhkan sedikitnya 75.000 ton bahan peledak di Gaza. Lebih dari 90 persen rumah dan 88 persen sekolah rusak atau hancur, belum lagi pemboman jalan, rumah sakit, peternakan dan fasilitas pengolahan air.
Foto: Majdi Fathi/NurPhoto
Warga Palestina mengangkut barang-barang mereka yang tersisa di sepanjang Jalan Salah al-Din di antara rumah-rumah yang hancur di lingkungan Al-Zaytoun di Kota Gaza, Jumat (14/2/2025). Pembangunan kembali wilayah Gaza akan menjadi salah satu upaya rekonstruksi terbesar dalam sejarah modern. Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah menjatuhkan sedikitnya 75.000 ton bahan peledak di Gaza. Lebih dari 90 persen rumah dan 88 persen sekolah rusak atau hancur, belum lagi pemboman jalan, rumah sakit, peternakan dan fasilitas pengolahan air.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Tidak ada komunike akhir, konferensi pers, atau perincian tentang kapan pertemuan itu dimulai atau diakhiri, berbeda dengan protokol standar ketika para pemimpin Arab bertemu.

Sebaliknya, sebuah foto dirilis pada Jumat (21/2/2025) yang menunjukkan para pemimpin Arab berdiri bahu-membahu di Arab Saudi untuk pertemuan persaudaraan informal, meskipun dengan diskusi yang tinggi tentang masa depan Gaza, Palestina.

Baca Juga

Tingkat kerahasiaan yang tidak biasa dalam pertemuan tingkat tinggi ini menunjukkan betapa sensitifnya pembicaraan ini bagi putra mahkota Arab Saudi, para pemimpin dari negara-negara Teluk lainnya, presiden Mesir dan raja Yordania, yang semuanya hadir, dikutip dari halaman NPR, Sabtu (22/2/2025)

Meskipun satu-satunya foto dari pertemuan tersebut menunjukkan mereka berdiri bersama, yang dipertaruhkan adalah apakah mereka dapat mencapai konsensus dan bersatu di sekitar rencana Mesir untuk Gaza yang sangat berbeda dengan rencana yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam beberapa pekan terakhir.

Negara-negara Arab berebut untuk menanggapi visi Trump untuk Gaza. Sebelumnya, Trump mengatakan Amerika harus mengambil alih kepemilikan wilayah tersebut, memindahkan semua dua juta penduduk Palestina secara permanen ke negara-negara seperti Mesir dan Yordania, dan mengubah sepotong wilayah di tepi pantai itu menjadi sebuah proyek real estat.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement