REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Keamanan penumpang di Terminal Rajabasa Bandarlampung pada H+3 arus balik Lebaran 1436 Hijriah terganggu dengan banyaknya calo penumpang sehingga menganggu kenyaman pemudik yang ingin naik bus.
"Kenyamanan saya terganggu saat tiba di Terminal Rajabasa, tas saya ditarik-tarik oleh calo untuk naik bus yang tidak saya inginkan," kata Ratih (32) pemudik asal Kabupaten Tanggamus, di Terminal Rajabasa, Bandarlampung, Senin (20/7).
Dia mengatakan, petugas terminal dan kepolisian seperti acuh saja, tidak perduli apa yang terjadi terhadap pemudik yang baru tiba.
Ratih yang baru saja turun bus dari Pelabuhan Bakauheni, mengatakan pelayanan mudik tahun ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya yang terlihat rapi dan tertata. "Tahun lalu penumpang merasa aman dan keamanannya tidak terganggu," kata dia.
Dirinya pada mudik tahun lalu saat baru tiba dari Bakauheni, sudah langsung dikawal oleh pihak kepolisian dan Sat Pol PP. Namun tahun ini sama sekali tidak ada.
Hal senada pun disampaikan pemudik lainnya, yang merasa resah dengan keberadaan para calo. "Keberadaan calo penumpang dengan sikapnya yang kasar sudah mengganggu kenyamanan kami," kata Saleh (41) ingin pulang ke Jakarta.
Sikap kasar para calo juga dirasakan oleh keluarganya, saat dirinya pergi ke toilet, istrinya ditawari naik bus yang bukan jalur seharusnya dan itu diminta secara paksa.
Rahmat (27) pemudik yang ingin ke Bogor ini mengatakan bahwa dirinya sempat masuk bus yang tidak sesuai trayek, tapi keluar lagi.
"Saya sudah masuk bus yang bukan trayek yang saya inginkan, tapi saya keluar lagi karena kebetulan barang-barang masih saya pegang," katanya.
Berdasarkan pemantauan pada arus balik dan mudik tahun ini keamanannya sedikit lengah, berbeda dengan tahun sebelumnya yang sangat terjaga sehingga pemudik merasa aman dan nyaman.