Rabu 22 Jul 2015 11:48 WIB

Menteri Basuki: Tiga Skenario Turunkan Harga di Papua

Rep: Sonia Fitri/ Red: Djibril Muhammad
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono
Foto: ROL/Casilda Amilah
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono menggagas tiga skenario mengurai masalah tingginya harga-harga kebutuhan masyarakat untuk membangun infrastruktur di Papua, utamanya di kawasan pegunungan.

Seperti diketahui, sejumlah harga barang kebutuhan pembangunan masih tinggi. Contohnya semen Rp 2 juta per sak di kawasan Pegunungan Tengah Papua menyebabkan lambatnya pelayanan pembangunan untuk masyarakat di pedalaman Papua.  

"Skenario pertama yakni mempercepat pelayanan infrastruktur sosial dasar masyarakat," kata Menteri Basuki Rabu (22/7).

Hal tersebut dilakukan dengan mempercepat proyek-proyek infrastruktur PU-Pera berbasis kewilayahan sebagai tulang punggung ekonomi kota-kampung. Infrastruktur yang dibangun akan menjadi simbol hadirnya negara di wilayah pedalaman dan perbatasan di Papua.

Merealisasikan skenario I, kementerian mengalokasikan dana ke Papua dan Papua Barat sekitar Rp 9,5 triliun dari sektor APBN Pusat. Di samping itu dianggarkan pula Dana Alokasi Khusus (DAK) Infrastruktur sebesar Rp 3,9 Triliun. Dana dialokasikan untuk membangun jalan, jembatan, air minum, sanitasi, pengairan dan infrastruktur permukiman.

Selanjutnya, Skenario II yakni membangun infrastruktur wilayah guna mendekatkan sentra-sentra produksi pangan dan kawasan industri berpola hilirisasi. Adapun Skenario III, merumuskan regulasi yang bersifat afirmatif dalam pembangunan infrastruktur di Pulau Papua.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement