REPUBLIKA.CO.ID, PANTURA -- Geliat ekonomi di jalur Pantura yang sempat lesu pada masa mudik pekan lalu kini mulai berdetak. Kabar lengangnya Pantura dibanding Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sejak H-7 Lebaran 2015 lalu membuat pemudik memilih kembali ke Jakarta via jalur di pantai utara (Pantura).

Imbas ramainya lalu lintas balik via Pantura membuat para pedagang di sepanjang jalur Pantura dikerubuni pelanggan. Satu yang paling mencolok ramai dikunjungi pemudik adalah sentra telur asin di jalur arteri Pantura Brebes Jawa Tengah.

Selain telur asin, penjualan buah mangga Indramayu di jalur arteri Pantura di perbatasan Cirebon-Indramayu juga mengalami lonjakan di masa arus balik ketimbang mudik.

Uun (34), pedagang rupa-rupa oleh-oleh makanan di daerah ini mengaku bersyukur kios yang ia miliki berdiri di sebelah kiri jalur Pantura arah Jakarta. Dia mengatakan, memang saat masa mudik pekan lalu penjualan komoditi andalannya, mangga Indramayu, berkurang drastis dibanding tahun lalu.

Seucap dengan Siti, Uun juga menduga sebab di balik penurunan penjualan barang dagangannya karena beroperasinya Tol Cipali. "Tapi pas arus balik ternyata lebih ramai daripada mudik, sejak H+1 lebaran, alhamdulillah sehari dapat Rp 2 juta," kata wanita berhijab ini penuh syukur.

Pantauan Republika, kondisi lalu lintas Pantura di hari-hari pascaLebaran 2015 memang jauh lebih ramai dibanding saat masa mudik. Ini dipengaruhi bergesernya sebagian arus kendaraan roda empat ke Pantura dari Tol Cipali.

"Kalau balik lewat Tol Cipali di gerbang masuk macet, di jalan tolnya merayap lalu macet lagi jelang pintu keluar, jadi lebih baik lewat arteri Pantura saja," kata Rahardian (36 tahun) pemudik roda empat asal Cirebon.

Selain menghindari kepadatan di Tol Cipali, para pebalik juga mengaku sengaja melintasi Pantura untuk sekedar menikmati jajanan khas Pantura. Seperti telur asin Brebes dan buah mangga khas Indramayu yang manis asamnya terkenal segar itu.

Terpopuler

01 January 1970, 07:00