Selasa 28 Jul 2015 10:47 WIB

Menag Ajak Ulama Bangun Kekuatan Nasional

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Agung Sasongko
 Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin (tengah) didampingi jajaran pengurus berbicara dalam Forum Ukhuwah Islamiyah di MUI, Jakarta, Selasa (7/4).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin (tengah) didampingi jajaran pengurus berbicara dalam Forum Ukhuwah Islamiyah di MUI, Jakarta, Selasa (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengajak ulama untuk meningkatkan peran dalam membangun kekuatan nasional. Dalam momen Tasyakur Milad ke-40 Majelis Ulama Indonesia, Lukman berharap MUI bisa menjadi perekat hubungan ulama dan pemerintah serta memantapkan persatuan bangsa.

"Dalam kaitan hubungan dengan pemerintah, ulama berperan penting untuk memperkuat kekuatan nasional," kata Lukman dalam sambutannya pada Senin (27/7) malam.

Jika dilihat dari usia manusia, kata Lukman, 40 tahun adalah usia kematangan secara fisik dan psikis. Usia kerasulan pun jatuh pada 40 tahun. Menurut Lukman, hal ini harus disyukuri.

Meski begitu, Lukman mengaku usia 40 tahun juga harus dicermati sebagai momen untuk introspeksi.

Lukman mengemukakan lima  fungsi dan peran MUI, yaitu  sebagai warasatul anbiya atau pewaris tugas nabi, pemberi fatwa, pembimbing dan pelayan umat, penggerak islah dan tajdid, dan penegak amar ma’ruf nahi munkar.

“Keberadaan ulama seperti dikemukakan Buya Hamka seperti kue bika dimasak dalam periuk belanga dari atas terkena api dan dari bawah dinyalakan api," kata Lukman.  Lukman pun mengapresiasi  MUI yang kerap merespons kebijakan-kebijakan pemerintah. Salah satunya, kata Lukman, adalah dukungan penyatuan kalender hijriyah.

Lukman pun meminta MUI untuk meningkatkan fungsi sebagai pelayan umat. Insiden Tolikara, kata Lukman, menuntut dakwah yang lebih giat untuk menghindarkan sebab-sebab konflik. "Umat Islam wajib memelihara perdamaian dan menjaga keutuhan NKRI," kata Lukman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement