Kamis 06 Aug 2015 20:53 WIB
Muktamar Muhammadiyah

Ada Peluang Muhammadiyah dan Aisyiyah Dipimpin Pasangan Suami-Istri

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Agung Sasongko
Pemimpin sidang memimpin jalannya sidang Komisi I di area muktamar Muhammdiyah ke 47 di kampus Unismuh Makassar, Sulsel,Kamis (6/8).
Foto: Republika/Prayogi
Pemimpin sidang memimpin jalannya sidang Komisi I di area muktamar Muhammdiyah ke 47 di kampus Unismuh Makassar, Sulsel,Kamis (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Haedar Nashir telah terpilih menjadi ketua umum PP Muhammdiyah dalam Muktamar Muhamamdiyah ke-47, Kamis (6/8) malam. Ia memperoleh amanat dari 12 ketua PP Muhammadiyah lainnya untuk memimpin Muhammdiyah lima tahun ke depan.

Pada Muktamar PP Aisiyah, istri Haedar yakni,  Siti Noordjannah Djohantini mempunyai kans besar untuk menjadi Ketua Umum. Pasalnya dalam pemungutan suara  yang diambil 1622 kader Aisyiyah, Noordjannah mendapatkan suara terbanyak dengan  1481 suara.

Kepiawaian Noordjannah dalam memimpin Aisyiyah sendiri bukan isapan jempol semata. Selam lima tahun mempimpin Aisyiyah periode 2010-2015, berbagai program positif mampu dilahirkan wanita kelahiran  Yogyakarta 1958 ini.

Siti Noordjannah saat ini pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Lulusan Magister Manajemen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini adalah aktivis perempuan. ia aktif sebagai Pimpinan Pusat Aisyiyah periode 2010-2015, dan Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengembangan PP Aisyiyah.

Pengalamannya dalam pemilihan umum adalah dengan menjadi koordinator Program Pendidikan Politik bagi Perempuan dalam Pemilu 1999 yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah bekerja sama dengan TAF untuk 8 wilayah di Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement