REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidur sejatinya rutinitas yang pasti dilakukan setiap manusia. Terlebih tidur dapat memulihkan tenaga setelah manusia beraktifitas seharian.
Islam memandang tidur tak sekadar istiharat. Mencontoh Nabi Muhammad SAW, ternyata adab tidur yang dilakulan Rasulullah SAW merupakan salah satu dasar ilmu kedokteran yang dipelajari Ibnu Sina.
Ketua Forum Ulama Ummat Indonesia (FUII) Ustaz Athian Ali Dai menjelaskan, dalam sirah rasul atau yang dilakukan Rasulullah SAW itu mencontohkan kepada kita bahwa seluruh kehidupan manusia ini ibadah.
"Maka tidur itupun ibadah. Beliau tidur menghadap kiblat ketika tidur dan dalam keadaan berwudhu," katanya Ustaz Athian Ali Dai saat dihubungi Republika, Kamis (13/8).
Sebelum tidur, Rasulullah SAW membaca Alquran seperti membaca surat pendek dan ayat kursi lantas kemudian beliau usapkan ke wajahnya dan bagian yang terjangkau oleh beliau dalam keadaan berbaring.
Dalam adabnya, seorang Muslim tidak dibenarkan tidur tanpa mengenakan baju atau telajang. Sebab, kata Ustadz Athian, Rasulullah SAW sudah diciptakan menjadi manusia panutan di mukabumi sebagai contoh umat manusia. "Rasulullah SAW mencontohkan tidur menghadap kiblat karena dalam beribadah kepada Allah SWT tentu harus dalam keadaan layak," ungkapnya.
Ustaz Arthian menuturkan, segala seuatu yang dilakukan dan dicontohkan Rasulullah SAW merupakan prilaku untuk diikuti umatnya, karena apa yang dilakukan Rasulullah SAW merupakan petunjuk Allah SWT.
Ia menungkapkan, saat ini banyak orang yang melakukan penelitian mengenai posisi tidur. Ternyata, dibenarkan contoh tidur Rasulullah itu yang paling sehat.
Pertama, dengan berbantal tangan. Artinya, kepala tidak terlalu tinggi dari badan dan itu tidak baik untuk leher. "Kita lihat sekarang, banyak orang yang bermasalah dengan leher sehingga harus operasi karena lima tulang ruas leher. Ternyata ada yang tidak bares lantaran tidurnya yang tidak benar," lanjut Ustaz Athian.
Lantas, mengapa Rasulullah SAW selalu menghadap kanan ketika tidur? ''Hal itu karena jantung berada pada sebelah kiri sehingga tidak tertekan,'' ujarnya menjelaskan.
Lalu, kenapa beliau Rasulullah SAW tidak ditur terlentang? ''Sebab, manusia seharian beraktifilitas dengan mengandalkan tulang belakang. Sehingga bila manusia tidur terlentang, tulang belakang tidak akan mendapat waktu istirahat sama sekali,'' ungkapnya.
"Ketika kita bangun tulang itu menjadi penyangga kita dan ketika tidur tulang belakang memikul tulang kita dan itu kenapa beliau tidak terlentang. Kemudian kenapa Rasulullah SAW tidak telungkup, karena perut sebagainya akan terganggu," katanya.
Ustaz Athian menjelaskan, Sejatinya apa yang dicontohkan Rasulullah SAW paling sehat bagi manusia. Bersumber pada buku Ibnu Qoyim jilid III tentang kehidupan rasul terkait dalam kesehatan seperti makan tidur, dan sebagainya.
''Memang wajarlah ilmu kedokteran itu pertama kali ditemukan oleh ulama Islam. Sebab, Rasulullah SAW sudah memberi jalan terbaik untuk lahirnya ilmu tersebut.''
Ia menambahkan, jiwa seseorang harus dipelihara sebab jiwa sehat selalu ada pada tubuh yang sehat juga. "Dengan bimbingan Allah SWT melalui Rasullullah SAW, telah memberikan manusia bimbingan hidup untuk mencapai kehidupan di dunia," terang Ustaz Athian.