REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Pertamina Marketing Operation Region IV Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah melakukan uji pasar varian bahan bakar minyak nonsubsidi Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Lempuyangan di Jalan Kompol Suprapto, Yogyakarta, Jumat (14/8).
"Dalam uji pasar perdana ini, ternyata sambutan masyarakat cukup bagus. Hanya dalam waktu empat jam Petralite mampu terjual hingga 800 liter," kata Marketing Branch Manager PT Pertamina Marketing Operation Region IV Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah Freddy Anwar.
Menurut dia, Pertalite merupakan bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi yang diproduksi Pertamina sebagai alternatif pilihan kepada konsumen khususnya bagi konsumen jenis BBM Premium dengan level Research Octane Number (RON) sebesar 90 diatas kualitas BBM jenis Premium.
"Uji pasar Pertalite di Yogyakarta ini merupakan uji pasar lanjutan, setelah pada 24 Juli 2015 PT Pertamina telah meluncurkan perdana Pertalite di beberapa kota besar seperti di Jakarta dan Surabaya, Jawa Timurl. Pda peluncuran perdana di dua kota besar tersebut, kehadiran Pertalite mendapat sambutan positif di masyarakat dengan terus meningkatnya konsumsi Pertalite yang tiap harinya dapat menjual hingga 4,5 kilo liter," katanya.
Ia mengatakan, uji pasar perdana Pertalite di wilayah operasi PT Pertamina Marketing Operation Region IV Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah akan diawali di 18 SPBU yang tersebar di sepuluh kabupaten di wilayah DIY dan Jateng.
"Sedangkan target Pertamina hingga akhir Agustus Pertalite dapat disalurkan di 59 SPBU di wilayah DIY-Jateng. Pertalite yang dijual dengan harga Rp8.400 per liter ini mulai disalurkan di SPBU "Corporete on Corporation" (Coco) Lempuyangan untuk wilayah DIY," katanya.
Frededy mengatakan, melihat respon pasar yang positif ini, PT Pertamina DIY_Jateng akan terus melakukan penambahan jumlah dan cakupan wilayah SPBU yang dapat melayani penjualan Pertalite.
"BBM nonsubsidi Pertalite ini diharapkan mampu menjadi varian baru serta bahan bakar alternatif bagi masyarakat selain Premium dan Pertamax," katanya.