REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Umat Islam Indonesia dan umat Islam yang tinggal di Cina harus saling membantu. “Muslim dengan Muslim bersaudara. Seperti tangan kanan dan tangan kiri. Saling membutuhkan dan saling membantu,” kata ulama dari Lin Xia, Cina Selatan, Syekh Abu Bakar.
Abu Bakar mengemukakan hal tersebut Shodri pada forum Halaqah Ulama Ibukota Jakarta yang digelar di Covention Hall Jakarta Islamic Centre (JIC) Jakarta Utara, Rabu (12/8). Halaqah yang dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama itu dihadiri ratusan ulama dari ibukota.
Abu Bakar menambahkan, Muslim di Cina dan Indonesia pun seperti tangan kanan dan tangan kiri. “Oleh karena itu, Muslim Cina dan Muslim Indonesia harus saling membantu,” kata Abu Bakar yang berbicara dalam bahasa Arab yang sangat fasih.
Abu Bakar mengaku datang ke Indonesia dalam rangka belajar tentang Islam. “Saya datang ke Indonesia dalam rangka belajar tentang Islam,” ujarnya.
Abu Bakar menyebutkan, Cina sangat maju dalam hal teknologi, pembangunan dan sebagainya. Sedangkan Indonesia sangat maju dalam Islam, terutama dalam akhlak, ibadah dan lain-lain. “Karena itu, kami merasa sangat penting belajar tentang Islam ke Indonesia,” papar lulusan Harvard Amerika Serikat itu.
Abu Bakar menyampaikan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang telah mengutus ulama ibukota Jakarta ke provinsi-provinsi yang berpenduduk muslim besar di Cina.
“Saya berharap sekali, setelah kunjungan beberapa ulama ibukota Jakarta ke Cina, ulama-ulama lain segera berkunjung ke Cina. Hal itu sebagaimana ungkapan hadis “tuntutlah ilmu hingga ke Cina’,” papar Abu Bakar.