Ahad 16 Aug 2015 16:35 WIB

BKPM Targetkan Investasi Rp 549,8 Triliun

(dari kiri) Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani (kiri) didampingi Deputi Pengendalian dan Pelaksanaan BKPM Azhar Lubis menggelar keterangan pers realisasi investasi Triwulan II Tahun 2015 di Kantor BKPM, Jakarta, Senin (27/7).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
(dari kiri) Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani (kiri) didampingi Deputi Pengendalian dan Pelaksanaan BKPM Azhar Lubis menggelar keterangan pers realisasi investasi Triwulan II Tahun 2015 di Kantor BKPM, Jakarta, Senin (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan realisasi investasi pada 2016 sebesar Rp594,8 triliun atau naik 14,5 persen dari target investasi 2015 sebesar Rp519,5 triliun. Peningkatan itu dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen.

Kepala BKPM Franky Sibarani, melalui keterangan tertulis, Ahad (16/8),  mengatakan BKPM optimistis bisa mencapai target tersebut menyusul pencapaian realisasi investasi Semester I 2015 yang sudah mencapai 50 persen dari target.

"Dalam pidato pengantar nota keuangan Jumat (14/8), Presiden Jokowi menyebutkan investasi swasta menjadi salah satu sektor yang diandalkan dalam mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi tahun 2016. Kami dari BKPM sudah menghitung target realisasi investasi untuk mendukung tercapainya 5,5 persen," katanya.

Franky merinci target realisasi investasi tahun 2016 diharapkan berasal dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 386,4 triliun dan penanaman modal dalam negeri sebesar Rp208,4 triliun.

Sementara itu, dari sisi sektor, realisasi investasi sektor sekunder atau industri pengolahan ditargetkan sebesar Rp 313,5 triliun atau 52,7 persen, sektor tersier termasuk infrastruktur sebesar Rp183,7 triliun atau 30,9 persen, serta sektor primer atau komoditas sebesar Rp 97,6 triliun atau 16,4 persen.

"BKPM berkeinginan investasi dapat mendukung transformasi ekonomi dari konsumsi ke produksi. Realisasi investasi yang fokus ke arah industri pengolahan dan infrastruktur dapat mendukung terciptanya fundamental ekonomi berbasis produksi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement