REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pokja Komunikasi Tim Transisi, Cheppy T Wartono menyatakan Piala Kemerdekaan bisa disiarkan secara langsung oleh televisi. Hanya saja baru bisa disiarkan saat fase perempat final. Sebab selama babak penyisihan grup, banyak partai yang dianggap tidak layak jual oleh televisi.
Terkait hal ini, Cheppy memahami kenapa televisi keberatan untuk menyiarkan partai babak penyisihan. Banyaknya tim-tim kecil dari Divisi Utama (DU) dan tidak memiliki basis penggemar menjadi penyebabnya.
"Kemungkinan besar partai yang akan disiarkan sejak babak perempat final, semifinal, bisa disiarkan televisi. Ini sedang negosiasi ulang," kata Cheppy saat ditemui di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Untuk stasiun televisi sendiri, anggota Tim Transisi tersebut mengaku masih kandidat yang sama dengen sebelumnya. Menurut Cheppy, Piala Kemerdekaan mulai fase perempat final akan disiarkan salah satu televisi yang menjadi kandidat. Yaitu TVRI, NET TV, dan juga Kompas TV menjadi calon televisi yang akan menyiarkan Piala Kemerdekaan. Cheppy berharap salah satu dari kandidat tersebut dapat menyiarkan Turnamen Piala Kemerdekaan.
Selain itu Cheppy juga mengungkapkan televisi partner meminta untuk menghitung ulang. Kemudian juga ada yang meminta profit sharing. Namun ternyata jumlah pertandingan sedikit sehingga mereka meminta hitung ulang lagi. "Mudah-mudahan minggu ini ada keputusan dari televisi. Kami menunggu dan mungkin melakukan komunikasi dan negosiasi lagi dengan mereka," tutup Cheppy.