REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pemerintah Thailand merilis foto tersangka yang diduga menjadi pelaku pengeboman di Bangkok, Senin (17/8) malam.
Pemerintah mengatakan mereka memiliki kamera televisi pengawas tertutup (CCTV) yang menampilkan rekaman tersangka yang diduga berada di balik serangan bom di Bangkok yang menewaskan 20 jiwa itu. Kepala Kepolisian Thailand Somyot Pumpanmuang mengatakan tersangka yang mengenakan kaus kuning terlihat dalam gambar CCTV pertama dengan ransel saat pengeboman terjadi.
Pihak berwenang mengatakan pelaku bisa saja warga Thailand atau orang asing. Pengejaran pelaku terus berlangsung hingga kini.
"Orang itu membawa ransel dan berjalan pada saat kejadian. Tapi kita perlu melihat sebelum dan setelah kejadian di rekaman CCTV untuk mengetahui apakah ada hubungannya," kata Somyot dalam konferensi pers, seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (18/8).
Polisi sebelumnya mengatakan mereka tidak mengesampingkan kemungkinan kelompok, termasuk unsur-unsur yang menentang pemerintahan militer.
Namun, Kepala Militer Thailand Jenderal Udomdej Sitabutr mengatakan pemboman tidak sesuai dengan taktik kelompok separatis yang terletak di selatan negara itu.
‘’Para pemberontak telah jarang melakukan serangan di luar etnis Melayu mereka,’’ katanya.
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan pemboman itu adalah terburuk yang pernah menyerang Thailand dan berjanji melacak mereka yang bertanggung jawab.
"Ada bom kecil atau hanya suara, tapi kali ini mereka bertujuan membunuh nyawa tak berdosa. Mereka ingin menghancurkan perekonomian kita, pariwisata kita," ujarnya.
Belum ada klaim tanggung jawab atas serangan itu. Polisi mengatakan 123 orang terluka dan ledakan itu disebabkan oleh bom pipa.
Situasi di Thaailand semakin bertambah tegang saat ada ledakan susulan pada Selasa (18/8). Sebuah ledakan kecil terjadi di jembatan Taksin di atas sungai Dermaga Sathorn. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Juru bicara polisi Thailand Prawut Thavornsiri mengatakan ledakan di dermaga Sathorn sering dikunjungi oleh kapal wisata juga disebabkan oleh bom pipa dan bisa berhubungan dengan serangan bom pertama. Polisi mengatakan bom terlempar dari Jembatan Taksin dan jatuh ke Sungai Chao Phraya dan meledak.