REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski mengawali kiprahnya di Turnamen Piala Presiden dengan sebuah kekalahan telak 3-0 dari tuan rumah, PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Makassar, Senin (31/8).
Namun anak asuh Liestiadi tetap tidak mengubah targetnya untuk lolos ke babak delapan besar turnamen tersebut, Pelatih Liestiadi menjamin anak asuhnya bisa melupakan hasil pahit dan melupakan hasil pahit tersebutm dan bakal segera bangkit. Dia menyatakan timnya perlu untuk segera bangkit, untuk merahi hasil maksimal di Piala presiden.
Karena di ajang Piala Presiden, Gresik United tidak ingin hanya menjadi tim penggembir. Hal tersebut pun dibuktikan mereka dengan memanggil kembali penyerang andalan, Herman Dzumafo. Pun, Dzumafo menjadi satu-satunya pemain asing dalam skuat Gresik.
Secara keseluruhan, skuat asuhan Liestiadi masih didominasi muka-muka lama yang tampil pada laga awal Liga Super Indonesia (LSI) 2015, diantaranya Fitra Ridwan, Rendy Siregar, Rico Simanjuntak, hingga kiper Aji Saka.
Pada ajang turnamen buatan Mahaka Sport and Entertainment Gresik United tidak menggunakan pemain asing di turnamen nanti. Selain untuk mengusung kekuatan pemain lokal itu sudah cukup, manajemen Gresik United berhitung dengan dana, sehingga bisa benar-benar efisien dalam menjalani turnamen.
"Beda lagi ceritanya kalau kompetisi, karena akan berlangsung satu musim,” kata Liestiadi, saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Persiapan tim asal Jawa Timur itu memikiki persiapan yang sangat minim, mereka hanya dalam dua pekan untuk mempersiapkan tim. Mereka juga telah melakukan bongkar-pasang skuat. Adapatasi pemain bisa menjadi ganjalan bagi tim yang identik dengan warna kuning tersebut.
Sebenarnya, Kekuatan Laskar Joko Samudro sedikit berkurang karena tanpa tiga pemain asing. Namun Liestiadi tetap optimisits karena pemain lokal lawas adalah pemain pilar saat di ISL 2015.
Prakiraan susunan Gresik United (4-4-2): Muhammad Ridwan; Supriyono, Muhammad Rifqi, Agus Nova Wiantara, Rendi Siregar; Fitria Ridwan, Bima Sakti, Riko Simanjuntak, Muhammad Kamri; Yusuf Effendi, Herman Dzumafo Epandi.