REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sebanyak 1.000 guru pendidikan agama Islam di Kabupaten Indramayu mengikuti pelatihan kompetensi muatan lokal (mulok) Tamyiz. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu yang bekerjasama dengan Pondok Pesantren Bayt Tamyiz Desa Sukaperna Kecamatan Tukdana.
Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah mengatakan, pelatihan kompetensi metode Tamyiz bagi guru agama se-Kabupaten Indramyu adalah wujud pembinaan, peningkatan, dan pemahaman agar mampu menjadi guru yang dapat memahami metode pengajaran yang efektif dan efisien dalam melaksanakan di lingkungan sekolah masing-masing.
Pelatihan ini juga, kata Anna, merupakan salah satu program untuk meningkatkan mutu kreativitas dan produktifitas serrta memperkuat metode dalam kegiatan belajar mengajar baik pada sekolah formal atau non formal. “Pemkab Indramayu telah mewisuda 486 guru ngaji pada 2013 sebagai pionner untuk para guru agama di seluruh Kabupaten Indramayu. Pada tahun-tahun berikutnya pelatihan terhadap guru agama juga terus dilaukan hingga dengan 2015 ini,” kata bupati.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu Ali Hasan menjelaskan, pada 2015 ini pihaknya kembali menyelenggarakan pelatihan bagi para guru agama islam untuk mendapatkan metode dan cara yang lebih mudah dalam mempelajari isi kandungan Alquran. Kata dia, guru yang mengikuti pelatihan tersebut berasal dari 800 guru PAI SD, 100 guru PAI SMP, dan 100 guru PAI SMA/SMK.
“Pelaksanaan pelatihan ini diikuti oleh 1000 guru dan akan berakhir pada tanggal 8 Oktober 2015 mendatang,” tegas Ali.
Dewan Pembina Pondok Pesantren Bayt Tamyiz, MS Kaban yang juga mantan Menteri Kehutanan di era pemerintahan SBY mengungkapkan, metode Tamyiz yang embrionya berasal dari Kabupaten Indramayu, kini mulai membumi di seluruh wilayah Indonesia. Bahkan, kata dia, karena metodenya gampang dari berbagai negara juga mulai berdatangan ke Indramayu.
“Kebijakan Bupati Indramayu yang mengalokasikan anggaran melalui APBD para guru untuk belajar dengan metode Tamyiz harus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Pasalnya metode ini sudah mulai dirasakan manfaatnya,” tegas Kaban.
Kaban menegaskan, dengan metode Tamyiz yang mudah untuk membaca Alquran maka Kabupaten Indramayu menjadi daerah peradaban untuk membumikan Alquran.