Senin 21 Sep 2015 17:23 WIB
Rupiah Melemah

BMT Madlotillah: Daya Beli Turun

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Djibril Muhammad
Iliustrasi Baitul Maal wa Tamwil (BMT).
Foto: Antara
Iliustrasi Baitul Maal wa Tamwil (BMT).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi ekonomi yang makin lesu pascatriwulan dua 2015 mulai memengaruhi anggota lembaga keuangan mikro baitul maal wa tamwil (BMT). Meski begitu, BMT masih bisa bertahan.

Ketua Pengurus BMT Mardlotillah Sumedang Asep Sudrajat mengatakan, turunnya daya beli membuat pengembalian pembiayaan oleh anggota terpengaruh. Penyerapan pembiyaan pascalebaran tahun ini tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya.

BMT Mardlotillah menargetkan pencairan pembiyaan per bulan bisa mencapai Rp 1 miliar, tapi saat ini maksimal pencairan hanya mencapai Rp 700 juta. Dari outstanding pembiayaan Rp 10 miliar, dengan target pengembalian pembiayaan Rp 1,2 miliar per bulan, saat ini realisasi pengembalian hanya sebesar Rp 700 juta.

"Itu saja sudah berat. Penjadwalan ulang dan restrukturisasi dilakukan. Di internal, BMT Madlotillah melakukan banyak hal termasuk rasionalisasi biaya, SDM, dan lain-lain." kata Asep, Senin (21/9).

Meski biaya pencadangan juga naik, Asep mengaku sejauh ini BMT Mardlotillah masih aman. Tapi bicara target, jika kondisi ekonomi belum pulih hingga akhir tahun, target bisa meleset.

Sebanyak 60 persen pembiayaan BMT Mardlotillah disalurkan ke sektor pedagangan. Sementara 40 persen sisanya untuk sektor jasa, pertanian, peternakan dan komsumtif.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement