REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir mengatakan, ada dua pelajaran yang dapat diambil dari tragedi Mina yang menewaskan ratusan jamaah haji.
“Pertama, para jamaah haji harus tetap memperhatikan situasi dalam menjalankan lempar jamarat terutama karena padatnya jamaah,” kata Haedar, Jumat (25/9).
Lalu, kaifiyah atau cara menjalankan rukun haji memerlukan ijtihad terus menerus agar ada rentang pilihan yang tetap dibenarkan ajaran tetapi relatif mengurangi kepadatan jamaah.
Ia menjelaskan, sebagus apapun fasilitas yang disediakan, tetap saja bakal ada situasi padat antara jumlah jamaah yang semakin besar serta keterbatasan waktu. Haedar pun berharap, perbaikan fasilitas harus disertai ijtihad terus menerus dalam tata cara menjalankan ibadah haji.
Untuk itu, ia meminta Amirul Hajj Indonesia memberikan pemahaman kepada jamaah agar dalam lempar jumrah dan profesi ibadah haji lainnya tetap hati-hati, memilih yang sah tetapi aman dan tetap menjaga kesehatan.