Jumat 25 Sep 2015 11:50 WIB
Insiden Mina

Hikmah dari Insiden Mina

Rep: Marniati/ Red: Indah Wulandari
Sebuah ambulan mengangkut korban insiden Mina, Kamis (24/9). Akibat berdesakan, ratusan jamaah haji menjadi korban luka dan wafat saat hendak melempar jumrah.
Foto: Reuters
Sebuah ambulan mengangkut korban insiden Mina, Kamis (24/9). Akibat berdesakan, ratusan jamaah haji menjadi korban luka dan wafat saat hendak melempar jumrah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir mengatakan, ada dua pelajaran yang dapat diambil dari tragedi Mina yang menewaskan ratusan jamaah haji.

“Pertama, para jamaah haji harus tetap memperhatikan situasi dalam menjalankan lempar jamarat terutama karena padatnya jamaah,” kata Haedar, Jumat (25/9).

Lalu,  kaifiyah atau cara menjalankan rukun haji memerlukan ijtihad terus menerus agar ada rentang pilihan yang tetap dibenarkan ajaran tetapi relatif mengurangi kepadatan jamaah.

Ia menjelaskan, sebagus apapun fasilitas yang disediakan, tetap saja bakal ada situasi padat antara jumlah jamaah yang semakin besar  serta keterbatasan waktu. Haedar pun berharap, perbaikan fasilitas harus disertai ijtihad terus menerus dalam tata cara menjalankan ibadah haji.

Untuk itu, ia meminta Amirul Hajj Indonesia memberikan pemahaman kepada jamaah agar dalam lempar jumrah  dan profesi ibadah haji lainnya tetap hati-hati, memilih yang sah tetapi aman dan tetap menjaga kesehatan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement