REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Negara-negara pengekspor kopi, termasuk Indonesia, menyepakati pencanangan target peningkatan konsumsi kopi secara global di tengah lesunya perekonomian dunia saat ini.
Langkan negara-negara pengekspor kopi utama dunia--Brasil, Vietnam, Kolombia, dan Indonesia--itu didukung sejumlah negara pengimpor, seperti Jerman, Italia, AS, Jepang, dan Swiss. Hal itu diungkapkan Konselor KBRI Roma Aries Asriadi di London, Sabtu.
Menurut Aries, Indonesia meminta kepada Organisasi Kopi Dunia (ICO) untuk mendukung program penguatan pasar kopi melalui peningkatan konsumsi kopi domestik. Indonesia mengungkapkan itu dalam pembahasan Sidang Ke-115 Dewan Kopi Dunia (International Coffee Council) di Milan, Italia, 28 September-2 Oktober 2015.
Sejumlah pejabat Indonesi hadir dalam pertemuan itu. Mereka berasal dari Kemendag, Kemlu, Kementan, KBRI Roma, dan perwakilan Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI).
Pertemuan tahunan negara-negara produsen dan konsumen kopi kali ini diselenggarakan di Milan dengan memanfaatkan event World Expo Milano (WEM) 2015.
Di sela Sidang Dewan Kopi Dunia, juga ada peringatan Hari Kopi Dunia (World Coffee Day) pada 1 Oktober 2015 dan Global Coffee Forum. Peringatan Hari Kopi Dunia juga diperingati di Indonesia dengan berbagai cara, misalnya memberikan minuman kopi gratis kepada masyarakat di berbagai tempat keramaian, seperti mal.