Aktivis koalisi pemantau peradilan menggelar aksi teatrikal Pembangunan Museum KPK di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (8/10). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Aktivis koalisi pemantau peradilan menggelar aksi teatrikal Pembangunan Museum KPK di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (8/10). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Aktivis koalisi pemantau peradilan menggelar aksi teatrikal Pembangunan Museum KPK di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (8/10). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Aktivis koalisi pemantau peradilan menggelar aksi teatrikal Pembangunan Museum KPK di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (8/10). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Aktivis koalisi pemantau peradilan menggelar aksi teatrikal Pembangunan Museum KPK di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (8/10). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis koalisi pemantau peradilan yang diinisiasi oleh ICW, PSHK, YLBHI, ICJR dan Mahasiswa, menggelar aksi teatrikal Pembangunan Museum KPK di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (8/10).
Dalam aksinya, mereka mendesak DPR untuk membatalkan usulan Revisi UU KPK serta dicabut dari Prolegnas dan meminta Presiden Jokowi menolak usulan Revisi UU KPK, karena revisi ini merupakan upaya pelemahan KPK dan penghianatan terhadap aspirasi rakyat.
Advertisement