Jumat 16 Oct 2015 15:44 WIB

Cina Tolak Ikut dalam Perang Suriah, Ini Alasannya?

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Kelompok pemberontak Suriah mengambil amunisi
Foto: aljazeerah
Kelompok pemberontak Suriah mengambil amunisi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi menyatakan negaranya menolak penggunaan kekuatan untuk menyelesaikan krisis di Suriah. Menurut mereka solusi politik merupakan satu-satunya jalan keluar.

Saat mengunjungi Bulgaria, Wang Yi mengatakan, Cina mendukung operasi antiteror internasional yang sejalan dengan hukum internasional dan mendapat dukungan dari negara-negara yang terlibat.

"Pada saat yang sama, harus ada upaya antiteror internasional terpadu dan tidak boleh ada kecurigaan. Penggunaan kekuatan tidak bisa menyelesaikan masalah. Resolusi politik masih tetap jadi jalan keluar," katanya, Jumat (16/10).

Cina yang juga sekutu Rusia di Dewan Keamanan PBB, menyatakan keprihatinannya atas campur tangan dalam urusan internal Suriah. Cina juga khawatir militan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dari wilayah bergolak Xinjiang yang berjuang di Suriah dan Irak.

Menurut Wang, Cina telah berpartisipasi dalam kerja sama antiteror internasional dengan caranya sendiri. Secara terpisah, Departemen Perdagangan Cina mengatakan akan memberikan tambahan sebesar 100 juta yuan (sekitar 15,7 juta dolar AS) untuk negara-negara Suriah, Yordania, Lebanon. Bantuan diberikan untuk mengatasi pengungsi dari perang saudara Suriah.

Rusia memulai serangan udara di Suriah dua pekan lalu. Moskow mengklaim serangan ditujukan untuk melawan kelompok ISIS. Upaya Rusia dikritik oleh Barat karena dinilai hanya bertujuan untuk mempertahankan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement