Senin 19 Oct 2015 17:07 WIB

Gubernur Jatim Ingatkan Resolusi Jihad Terkait Hari Santri

Rep: c03/ Red: Andi Nur Aminah
  Dirjen Pendidikan Islam Departeman Agama Prof Phil Kamaruddin Amin memberikan keterangannya pada acara konpers dalam rangka deklarasi hari santri, di Jakarta, Senin (19/10).
Foto: Republika/Darmawan
Dirjen Pendidikan Islam Departeman Agama Prof Phil Kamaruddin Amin memberikan keterangannya pada acara konpers dalam rangka deklarasi hari santri, di Jakarta, Senin (19/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --  Hari Santri Nasional (HSN) yang ditetapkan pemerintah pada 22 Oktober 2015 mendapat sambutan meriah dari warga Surabaya.  Terlebih bagi mereka di kalangan santri. Pagelaran Kirab Santri yang berlangsung di Tugu Pahlawan, Surabaya pada Ahad (18/10) menjadi pengingat bahwa santri ikut terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

Kirab yang diikuti ratusan santri itu dilakukan secara estafet muai dari Surabaya, Gersik hingga berakhir di Tugu Proklamasi, Jakarta.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang ikut melakukan pelepasan Kirab Santri menjelaskan  resolusi jihad pun menjadi tema sentral yang diusung untuk memperingati HSN pada 22 Oktober mendatang.

Dalam pidatonya, Soekarwo berpesan agar masyarakat tidak melupakan bahwa sejatinya resolusi jihad telah menjadi bagian yang tak bisa dipisahkan dalam rangka mempertahankan Indonesia. Selain itu, menurutnya tema tersebut menjadi penyambung perjuangan para pahlawan.

“Kita semua menjadi saksi, bahwa  22 Oktober resolusi jihad menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya mempertahankan NKRI dan sebagai sambungan perjuangan para pahlawan sebelumnya,” tegas Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, Senin (19/10).

Sementara itu Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengajak seluruh santri yang hadir bisa kembali merenungkan nilai perjuangan ulama dalam kemerdekaan Indonesia. Seperti sosok Hasyim Ashari yang dengan gigih memperjuanngkan kemerdekaan RI melalui resolusi jihadnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement