REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Gelandang serang Mancheter City Yaya Toure kembali mengeluhkan hal-hal lain di luar lapangan. Setelah musim lalu sempat ‘ngambek’ karena masalah di klubnya yang tidak menyampaikan selamat ulang tahun, kini Toure mengeluhkan media Inggris.
Gelandang 32 tahun ini menyebut jurnalis di Inggris selalu menyasar sisi negatif dari apa yang terjadi pada dia dan City. Toure pun merasa perannya yang selalu bisa membawa City berada di papan atas klasemen Liga Primer Inggris tidak dihargai para awak media.
“Saya disebut tidak memberikan kontribusi yang maksimal pada tim. Apanya yang tidak maksimal ? Saya membuat 12 gol untuk tim meskipun dua bulan harus menghilang karena ada Piala Afrika 2015. Lagipula saya membawa City ke peringkat dua klasemen akhir di sebuah liga tersulit di dunia. Ini benar-benar sangat mengesalkan saya kala itu,” kata Toure dalam sesi wawancara bersama L'Equipe dikutip dari ESPN Senin (19/10).
Toure mengaku benar-benar kesal karena para jurnalis menyatakan raihan golnya menurun dari musim sebelumnya yang mencapai 26 gol. Menurut Toure, pernyataan tentang menurunnya produktifitas gol sangat menyakitkan karena faktanya musim lalu dia harus menghilang dua bulan untuk Piala Afrika.
Kemudian, Toure semakin dibuat kesal karena semua capaian menurunya selalu dikaitkan dengan gaji dia yang selangit. Pemain jangkung ini menegaskan, kedatangan dia dari tim kuat Barcelona ke City yang kaya beberapa musim lalu bukanlah soal uang.
“Lalu dengan santainya mereka selalu mengatakan saya kini sedang bermasalah karena tidak bisa membantu tim mempertahankan gelar musim lalu. Saya disebut harus pergi karena saya digaji besar tapi dinilai minim kontribusi. Saya harap semua mengerti kekecewaan saya,” kata gelandang berkebangsaan Pantai Gading ini.
Meski demikian, dia mengakui apa yang disorot media membuat dia selalu terpacu untuk memberikan semuanya lebih dan lebih baik lagi. “Media selalu menuntut itu, semua terpengaruhi,” kata adik dari pemain Liverpool Kolo Toure ini.